Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Program Catur Karya?

Kompas.com - 04/04/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada 1966, Presiden Soekarno membentuk kabinet baru yang dijalankan oleh Soeharto.

Kabinet tersebut bernama Ampera, yang berjalan selama dua periode, yaitu Kabinet Ampera I dan II.

Kabinet Ampera dibentuk berdasarkan landasan hukum Tap MPRS No XIII/MPRS/1966 yang mengatur pembentukan kabinet oleh Soeharto.

Tujuan dibentuknya Kabinet Ampera adalah untuk memenuhi Dwi Darma Kabinet Ampera, yakni stabilisasi politik serta ekonomi di Tanah Air.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kabinet Ampera mencetuskan program kerja. Program yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut Catur karya.

Lantas, apa itu program kerja Catur Karya Kabinet Ampera?

Baca juga: Latar Belakang Lahirnya Orde Baru

Program Catur Karya

Program Catur Karya dicetuskan beriringan dengan terbentuknya Kabinet Ampera I (28 Juli 1966-11 Oktober 1967) dan Kabinet Ampera II (17 Oktober 1967-10 Juni 1968).

Sesuai dengan namanya, Catur Karya, maka ada empat tugas yang perlu dilakukan dalam program ini.

Kabinet Ampera bertanggung jawab untuk bisa memenuhi kebutuhan sandang pangan rakyat dan menstabilskan ekonomi di Indonesia lewat program Catur Karya.

Program Catur Karya secara tegas diperintahkan oleh MPRS dalam jangka waktu dua tahun, hingga terlaksananya pemilihan umum atau pemilu.

Melihat permasalahan yang diwariskan Orde Lama, merupakan tugas yang cukup berat bagi Kabinet Ampera untuk bisa menyelesaikan tugasnya dalam waktu sesingkat itu.

Peninggalan Orde Lama, di mana keadaan ekonomi di Indonesia karut-marut dan utang luar negeri menumpuk, diperkirakan baru dapat diatasi setelah 1968.

Baca juga: Kabinet Ampera I dan II: Susunan, Program Kerja, dan Kejatuhan

Isi program Catur Karya

Isi program Catur Karya adalah sebagai berikut.

  • Memperbaiki kehidupan sandang dan pangan rakyat Indonesia
  • Melaksanakan Sidang Umum selambat-lambatnya pada 5 Juli 1968
  • Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif guna memenuhi kepentingan nasional
  • Melanjutkan perjuangan anti-imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk serta manifestasinya

Sayangnya, Kabinet Ampera menyebabkan terjadinya dualisme kepemimpinan, yaitu Soekarno dan Soeharto.

Kondisi ini kian memperlemah kedudukan Soekarno, yang kala itu tengah berada di ujung tanduk.

Alhasil, pada 12 Maret 1967, para wakil rakyat di MPRS mengeluarkan surat ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, yang isinya Soeharto diangkat sebagai Presiden Indonesia.

Setelah Soeharto menjabat sebagai presiden, ia membubarkan Kabinet Ampera dan membentuk kabinet baru, yaitu Kabinet Pembangunan.

Dengan berakhirnya Kabinet Ampera, maka program Catur Karya juga berakhir.

 

Referensi: 

  • Sulastomo. (2008). Hari-hari yang Panjang Transisi Orde Lama ke Orde Baru. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com