Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Universitas Al-Azhar Mesir

Kompas.com - 04/04/2022, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Universitas Al-Azhar adalah salah satu universitas terkenal di dunia yang terletak di Kairo, Mesir.

Meski telah berdiri sejak abad ke-10, universitas negeri ini baru disahkan sebagai perguruan tinggi pada 1961.

Awalnya, Al-Azhar hanya dijadikan sebagai tempat madrasah dan pusat pembelajaran Islam.

Seiring berjalannya waktu, universitas ini mulai menerapkan kurikulum baru dengan mengajarkan berbagai bidang ilmu lainnya, seperti bisnis, ekonomi, sains, dan teknik.

Berikut ini sejarah Universitas Al-Azhar di Mesir.

Baca juga: Sejarah Singkat Pembaruan Islam di Mesir

Dibangun oleh Dinasti Fatimiyah

Menurut sejarah, Al-Azhar merupakan salah satu warisan dari Dinasti Fatimiyah (909-1171).

Lembaga ini dinamai Al-Azhar untuk menghormati Fatimah, putri Nabi Muhammad, yang disebut sebagai Al-Zahra yang berarti bercahaya.

Mulanya, lembaga ini didirikan sebagai masjid dan pembangunannya selesai pada 24 Juni 972.

Oleh karena itu, Universitas Al-Azhar disebut sebagai universitas yang dianggap tertua di dunia, yang berdiri pada tahun 972.

Namun, sebenarnya universitas tertua di dunia adalah Universitas Al Karaouine di Maroko, yang berdiri pada 859 di Kota Fez.

Universitas Al Karaouine juga telah diberi penghargaan oleh Guinness Book of World Records sebagai universitas tertua yang masih berjalan sampai sekarang.

Baca juga: Dinasti Fatimiyah: Sejarah, Kejayaan, Khalifah, dan Keruntuhan

Usai dibangun, masjid Al-Azhar diperbaiki oleh Khalifah Al-Mustabillah (1094-1101) dan Abdul Majid Al-Hafiz (1130-1149).

Para khalifah Fatimiyah selalu mendorong agar di dalam masjid dibangun tempat belajar.

Seiring berjalannya waktu, masjid ini mulai digunakan sebagai madrasah, yang diklaim sebagai lembaga tertua di dunia.

Kegiatan belajar di Al-Azhar baru dimulai tahun 975, di mana di dalamnya telah memiliki fakultas hukum, fikih Islam, tata bahasa Arab, astronomi Islam, filsafat Islam, dan logika.

Periode Dinasti Ayyubiyah

Pada abad ke-12, setelah Dinasti Fatimiyah digulingkan, pendiri Dinasti Ayyubiyah, Salahuddin Al Ayyubi, mengubah Al-Azhar menjadi pusat pembelajaran Sunni Syafi'i.

Salahuddin Al Ayyubi memperkenalkan sistem perguruan tinggi di Mesir. Di bawah sistem ini, perguruan tinggi menjadi lembaga terpisah di dalam lingkungan masjid dengan ruangan kelas, asrama, dan perpustakaannya sendiri.

Menurut legenda Yahudi, pada masa ini diajarkan perkuliahan tentang kedokteran dan astronomi. Namun, masih belum ada bukti sejarah yang membuktikan hal ini.

Baca juga: Biografi Salahuddin Al Ayyubi, Pendiri Dinasti Ayyubiyah

Periode Dinasti Mamluk

Di bawah kekuasaan Mamluk, tepatnya pada 1250, Al-Azhar berkembang pesat.

Bahkan, Mamluk mampu memberikan gaji untuk para pengajar, tunjangan bagi siswa, dan memberi dana bantuan bagi lembaga ini.

Pada 1340, Mamluk mendirikan perguruan tinggi di luar masjid. Setelah bangunan jadi pada akhir 1400-an, bangunan tersebut direnovasi dan dijadikan asrama baru untuk para siswa.

Sejak awal Al-Azhar berdiri hingga masa kekuasaan Mamluk, Kairo telah memiliki 70 lembaga pendidikan Islam.

Akan tetapi, hanya Al-Azhar yang menarik perhatian karena kepopulerannya.

Baca juga: Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak

Periode Kesultanan Utsmaniyah

Selama periode kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah di Turki, Al-Azhar tumbuh menjadi lembaga pendidikan Islam Sunni terkemuka di dunia.

Pada masa ini, dibentuk jabatan yang diberikan kepada ulama terkemuka di Al-Azhar.

Namun, belum ada sistem gelar akademik yang diberikan. Syekh atau profesor yang akan menentukan apakah siswa tersebut sudah layak mendapat ijazah atau belum.

Rata-rata, para siswa akan menghabiskan masa studinya di Al-Azhar selama enam tahun.

Baca juga: Kesultanan Utsmaniyah: Sejarah, Sultan, Kejayaan, dan Keruntuhan

Zaman modern

Pada pertengahan abad ke-19, populeritas Al-Azhar melampaui Istanbul. Bahkan dianggap sebagai kiblat hukum Sunni Islam.

Pada 10 Juli 1924, Raja Fuad I dari Mesir mengeluarkan Al Quran edisi pertamanya oleh sebuah komite dari Universitas Al-Azhar.

Para anggota komite berasal dari para ulama Islam, salah satunya Muhammad bin Ali al-Husayni al-Haddad.

Pada 1961, Al-Azhar diresmikan sebagai universitas di bawah pemerintahan Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser.

Banyak fakultas yang ditambahkan di Universitas Al-Azhar, yaitu bisnis, ekonomi, sains, farmasi, kedokteran, teknik, dan pertanian.

Saat ini, Universitas Al-Azhar menjadi salah satu universitas tertua dan terkemuka di dunia.

 

Referensi: 

  • Bayard, Dodge. (1961). Al-Azhar: A Millennium of Muslim Learning. Middle East Institute.
  • Nurullah, Ardic. (2012). Islam and the Politics of Secularism: The Caliphate and Middle Eastern Modernization in the Early 20th Century. Routledge.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com