KOMPAS.com - Muhammad Ali Pasha adalah seorang Gubernur Mesir yang bertugas pada masa Ottoman, yakni antara 1805-1848.
Selama menjabat sebagai gubernur itu, ia berhasil membuat sejumlah perubahan yang membawa Mesir menjadi negara kaya dengan masyarakat yang makmur.
Tidak hanya itu, kebijakan perluasan wilayahnya bahkan mengancam Kesultanan Utsmaniyah.
Meski berasal dari Albania, Muhammad Ali Pasha dikenal sebagai tokoh berpengaruh yang banyak melakukan pembaruan di Mesir.
Baca juga: Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Mesir
Muhammad Ali Pasha lahir di Kavala, Yunani, pada 4 Maret 1769. Ia merupakan putra kedua dari Ibrahim Agha.
Ibrahim Agha adalah seorang pedagang tembakau dari Albania yang juga menjabat sebagai komandan dalam unit kecil pasukan Ottoman di Kavala.
Muhammad Ali Pasha dibesarkan oleh ibu dan paman-pamannya, karena ayahnya meninggal saat ia masih kecil.
Pada awalnya, ia bekerja sebagai pemungut pajak di Kavala. Atas kerja kerasnya, ia ditunjuk menjadi komandan kedua di bawah sepupunya, Sarechesme Halil Agha, di Kontingen Relawan Kavala yang dikirim untuk menduduki Mesir setelah penarikan Jenderal Napoleon Bonaparte.
Pada 1801, pasukan Muhammad Ali Pasha kembali ke Mesir untuk melawan serangan Prancis.
Ia pun berhasil mengusir pasukan Napoleon dari Mesir di tahun yang sama. Dalam masa kekosongan kekuasaan itu, terjadi pertikaian antara Ottoman dan Mamluk, yang bertempur untuk berebut kekuasaan.
Baca juga: Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak
Selama pertempuran berlangsung, Muhammad Ali memilih berhati-hati dalam bertindak guna mendapat dukungan dari masyarakat Mesir.
Sampai akhirnya, pada 1805, Muhammad Ali diangkat sebagai Gubernur Mesir oleh rakyat Mesir.
Setelah itu, ia terus memerangi pasukan Mamluk, hingga berhasil menghabisi para pemimpinnya dan mengusir sisa-sisa pasukan Mamluk dari Mesir.
Selama menjabat sebagai gubernur, Muhammad Ali Pasha ingin Mesir terlepas dari Kesultanan Utsmaniyah dan dipimpin oleh keturunannya.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, maka ia menata kembali masyarakat Mesir dan membangun militer yang lebih modern.