KOMPAS.com - Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di Benua Afrika yang mengalir dari Tanzania hingga Mesir.
Dari zaman kuno, Sungai Nil sangat penting manfaatnya bagi masyarakat Mesir. Hal ini ditulis dalam riwayat sejarawan Yunani Kuno, Herodotus, yang menulis bahwa Mesir sebagai anugerah Sungai Nil.
Penduduk Mesir lebih banyak tinggal di sepanjang sungai Nil dan delta atau muaranya. Alasan dari sebaran penduduk tersebut adalah curah hujan dan kesuburannya lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Berikut alasan lengkap penduduk Mesir lebih memilih tinggal di lembah Sungai Nil:
Baca juga: Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Mesir
Sejak zaman Mesir Kuno, masyarakat Mesir sudah mendiami wilayah sekitar Sungai Nil.
Penduduk Mesir lebih banyak tinggal di sepanjang Sungai Nil dan delta atau muaranya. Alasan dari sebaran penduduk tersebut adalah kesuburan wilayah sekitar Sungai Nil.
Wilayah subur Sungai Nil yang lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno.
Pasalnya, pengendapan yang terjadi di Sungai Nil sejak ribuan tahun yang lalu membuat wilayah di sekitarnya menjadi subur.
Tanah yang subur ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat Mesir untuk pertanian dengan hasil utama berupa, jeruk, kapas, padi, dan tebu.
Tidak hanya pertanian, Sungai Nil berperan dalam mendukung perekonomian masyarakat Mesir melalui sektor perikanan.
Baca juga: Sejarah Singkat Pembaruan Islam di Mesir
Karena aktivitas pertanian dan perikanan tersebut, Sungai Nil mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Bahkan, dapat dikatakan bahwa seluruh aktivitas masyarakat Mesir sangat bergantung pada Sungai Nil.
Terlebih lagi, di musim kemarau sekalipun, air Sungai Nil tidak pernah kering dan debit airnya selalu sama.
Oleh karena itu, Sungai Nil menjadi penting sebagai sumber air utama di Mesir, Sudan, dan Sudan Selatan.
Berikut adalah beberapa manfaat dari Sungai Nil yang sangat digantungkan oleh masyarakat Mesir.