Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Mayoritas Penduduk Mesir Tinggal di Sekitar Sungai Nil?

Dari zaman kuno, Sungai Nil sangat penting manfaatnya bagi masyarakat Mesir. Hal ini ditulis dalam riwayat sejarawan Yunani Kuno, Herodotus, yang menulis bahwa Mesir sebagai anugerah Sungai Nil.

Penduduk Mesir lebih banyak tinggal di sepanjang sungai Nil dan delta atau muaranya. Alasan dari sebaran penduduk tersebut adalah curah hujan dan kesuburannya lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya.

Berikut alasan lengkap penduduk Mesir lebih memilih tinggal di lembah Sungai Nil:

Fungsi Sungai Nil bagi masyarakat Mesir

Sejak zaman Mesir Kuno, masyarakat Mesir sudah mendiami wilayah sekitar Sungai Nil.

Penduduk Mesir lebih banyak tinggal di sepanjang Sungai Nil dan delta atau muaranya. Alasan dari sebaran penduduk tersebut adalah kesuburan wilayah sekitar Sungai Nil.

Wilayah subur Sungai Nil yang lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno.

Pasalnya, pengendapan yang terjadi di Sungai Nil sejak ribuan tahun yang lalu membuat wilayah di sekitarnya menjadi subur.

Tanah yang subur ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat Mesir untuk pertanian dengan hasil utama berupa, jeruk, kapas, padi, dan tebu.

Tidak hanya pertanian, Sungai Nil berperan dalam mendukung perekonomian masyarakat Mesir melalui sektor perikanan.

Karena aktivitas pertanian dan perikanan tersebut, Sungai Nil mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Bahkan, dapat dikatakan bahwa seluruh aktivitas masyarakat Mesir sangat bergantung pada Sungai Nil.

Terlebih lagi, di musim kemarau sekalipun, air Sungai Nil tidak pernah kering dan debit airnya selalu sama.

Oleh karena itu, Sungai Nil menjadi penting sebagai sumber air utama di Mesir, Sudan, dan Sudan Selatan.

Berikut adalah beberapa manfaat dari Sungai Nil yang sangat digantungkan oleh masyarakat Mesir.

Sumber Sungai Nil

Mata air Sungai Nil bersumber dari wilayah danau yang terletak di Rwanda dan Burundi sekarang.

Sumber air ini mengalir ke Danau Victoria, melewati Danau Albert, terus ke utara hingga Sungai Nil Putih.

Di wilayah Khartoum, aliran Sungai Nil Putih bertemu dengan Sungai Nil Biru, hingga membentuk seperti air terjun yang mengalir dari pegunungan di Ethiophia bagian utara.

Di sebelah utara Khartoum, aliran sungai ini kemudian membentuk induk Sungai Nil dan menerima air dari aliran sungai besar, yakni Sungai Atbara.

Dari Sungai Atbara inilah, kemudian bersatu dengan Sungai Nil, yang mengalir hingga Mesir.

Referensi:

  • Jackson, Elaine. (2007). Mesir: Mengenal Ragam Budaya dan Geografi. Solo: Tiga Serangkai.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/04/090000779/mengapa-mayoritas-penduduk-mesir-tinggal-di-sekitar-sungai-nil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke