Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penjajahan Inggris di Singapura

Kompas.com - 30/03/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Pada 1826, Singapura masuk dalam wilayah administratif bernama Straits Settlements atau negeri-negeri Selat.

Sebelum kedatangan Raffles, hanya ada sekitar seribu orang di Singapura, yang sebagian besar adalah etnik Melayu asli, dengan segelintir orang China.

Pada 1860, populasinya telah membengkak menjadi lebih dari 80.000, dengan lebih dari setengahnya adalah orang China.

Baca juga: Proses Kedatangan Inggris ke Indonesia

Memasuki akhir abad ke-19, ketika industri karet didirikan, Singapura menjadi pusat penyortiran dan ekspor karet.

Setelah Perang Dunia I, Inggris membangun Pangkalan Angkatan Laut Singapura yang besar sebagai bagian dari strategi pertahanan di wilayah tersebut.

Itulah mengapa, Singapura turut menjadi incaran Jepang ketika Perang Dunia II memanas.

Inggris menjajah Singapura selama lebih dari 100 tahun, hingga kekuasaannya diambil alih seiring kemenangan Jepang pada 15 Februari 1942.

Kemenangan Jepang membuat wilayah Singapura harus diserahkan kepada Dai Nippon, yang kemudian mengubah namanya dari Singapura menjadi Shonanto.

Namun, kekuasaan Jepang tidak berlangsung lama. Pada 12 September 1945, Singapura dikembalikan kepada Inggris, setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II.

Baca juga: Latar Belakang Jepang Terlibat dalam Perang Dunia II

Kemerdekaan Singapura

Pada 1955, Inggris menggelar pemilihan umum atau pemilu pertama di Singapura, yang dimenangkan oleh tokoh pro-kemerdekaan, David Saul Marshall.

Marshall kemudian pergi ke London untuk meminta kemerdekaan secara penuh dari Inggris, tetapi ditolak.

Kegagalan ini lantas membuat Marshall terpaksa mundur dan posisinya digantikan oleh Lim Yew Hock.

Pada akhirnya, Inggris bersedia memberikan hak pemerintahan untuk Singapura yang dipimpin oleh Perdana Menteri.

Pada 1959, Singapura berdiri sebagai negara di bawah Kerajaan Inggris dan diberi pemerintahan internal.

Namun, pemerintahan itu tidak berjalan baik karena Inggris seakan-akan mengabaikan Singapura.

Baca juga: Pengembalian Hindia Belanda dari Inggris (1816)

Akibatnya, Singapura memutuskan untuk lepas sepenuhnya dari Inggris dan bergabung dalam Federasi Malaysia pada 31 Agustus 1963.

Akan tetapi, konflik kembali terjadi, sehingga Parlemen Malaysia kemudian bersidang untuk memutuskan masa depan Singapura.

Hasilnya, seluruh anggota dewan sepakat untuk melepas Singapura.

Akhirnya, pada 9 Agustus 1965, Singapura keluar dari Federasi dan resmi menjadi negara yang merdeka dan berdaulat atas pemerintahannya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com