Perundingan ini berlangsung pada 25 Oktober 1951 hingga 27 Juni 1953. Pada perundingan ini, dibahas lagi mengenai garis demarkasi.
Pihak Korea Utara mengusulkan garis demarkasi selebar 2 mil, yang selanjutnya menjadi daerah bebas militer. Akhirnya, Korea Selatan menyetujuinya.
Adanya kesepakatan ini menunjukkan bahwa masalah saat di Perjanjian Kaesong sudah teratasi. Tahap selanjutnya yaitu perundingan mengenai gencatan senjata.
Gencatan senjata diberlakukan mulai 27 Juli 1953. Perang Korea berakhir dengan tidak ada yang kalah ataupun menang.
Sesuai dengan Perundingan Panmunyom, garis demarkasi militer memanjang dari muara Sungai Han, beberapa mil sebelah barat daya Panmunyom, lalu melintasi garis batas paralel ke-38, membelok ke arah barat di sebelah selatan Kumsong dan berakhir di utara Kaesong.
Baca juga: Dampak Perang Vietnam bagi Asia dan Dunia
Perang Korea secara resmi menyebabkan terbelahnya Korea menjadi dua, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara, yang dipisahkan oleh garis batas paralel ke-38.
Selain itu, Perang Korea menimbulkan dampak yang cukup besar bagi dunia internasional.
Salah satunya adalah memunculkan dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Dengan kedudukannya di Korea, dua negara ini mendapatkan tempat yang strategis dalam upaya memperluas pengaruhnya di Asia.
Selain itu, perang ini juga membuat China menjadi kekuatan baru di Asia, menggantikan kedudukan Jepang.
Bahkan, tanpa dukungan militer dari China, Uni Soviet tidak dapat menyaingi kekuatan militer AS di Korea.
Dengan adanya kerja sama antara China dan Uni Soviet, pertahanan komunis di Korea semakin kokoh.
Sebaliknya, persekutuan itu menimbulkan putusnya hubungan diplomatik antara China dan Amerika Serikat.
Baca juga: Christmas Truce, Gencatan Senjata Saat Natal Perang Dunia I
Dampak lain yang terjadi akibat Perang Korea adalah munculnya organisasi pertahanan bersama.
Pada 1954, didirikan South East Asia Treaty Organization (SEATO), yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Selandia Baru, Australia, Thailand, Filipina, Pakistan, dan Korea Selatan.
Pertahanan bersama ini memiliki tujuan untuk membendung penyebaran komunisme di Asia.
Selain itu, Perang Korea juga menelan banyak korban. Di pihak selatan, terdapat 50.000 tentara AS dan 673.000 tentara Korea Selatan yang tewas.
Sedangkan di pihak utara, terdapat 145.000 pasukan China dan 315.000 tentara Uni Soviet diperkirakan tewas dan terluka dalam pertempuran.
Referensi: