Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kitab Manasara Silpasastra, Pedoman Membangun Candi

Kompas.com - 27/03/2022, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Candi merupakan peninggalan sejarah kuno yang terpengaruh pada budaya dan agama Hindu-Buddha.

Pada zaman kerajaan, candi biasanya digunakan sebagai tempat ibadah atau pemujaan, dan pendarmaan para raja.

Oleh karena itu, pembangunan candi juga tidak dilakukan sembarangan, tetapi berpedoman pada sebuah kitab.

Kitab yang digunakan sebagai pedoman atau dasar-dasar dalam pembangunan suatu candi yaitu Kitab Manasara Silpasastra.

Baca juga: Perbedaan Candi Hindu dan Buddha

Apa yang dimaksud Kitab Silpasastra?

Arsitektur candi di Indonesia berbeda dengan di India. Bahkan, candi-candi di Nusantara pun juga berbeda bentuknya.

Bangsa Indonesia mempelajari seni membuat candi dari Kitab Manasara Silpasastra. Kitab ini biasa digunakan oleh Sthapati (para ahli pembuat candi atau arsitek candi).

Kitab Manasara Silpasastra berisi tentang tata cara membangun candi mulai dari awal hingga akhir.

Dalam kitab ini, syarat-syarat pendirian candi diatur secara detail, mulai dari pemilihan lokasi hingga ukuran ornamennya.

Selain Kitab Silpasastra, ada beberapa kitab pedoman rancang bangun candi lainnya, yakni Kitab Vastupurusa dan Kashyapasilpa.

Baca juga: Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Isi Kitab Manasara Silpasastra

Berikut ini tahap pembuatan candi berdasarkan Kitab Manasara Silpasastra.

  • Perencanaan bentuk candi
  • Mencari lokasi untuk membangun candi
  • Menguji tanah
  • Menyiapkan tanah,
  • Pembuatan vastupurusamandala atau denah suci
  • Membuat denah dan menempatkannya sesuai rencana ruang pada mandala
  • Pengerjaan fisik, seperti penumpukan batu dan membuat ornamen

 

Dalam Kitab Manasara Silpasastra, dijelaskan bahwa lokasi yang dijadikan tempat untuk mendirikan sebuah candi harus suci dan subur.

Dengan tanah yang subuh, diharapkan bangunan suci seperti candi dapat menyerap dan mengembangkan energi positif.

Baca juga: Siapakah Arsitek Candi Borobudur?

Selain lahan, unsur penting lainnya adalah fondasi bangunan, yang memiliki empat kemungkinan, yaitu:

  • Setinggi orang yang mengacungkan jari ke atas
  • Sama dengan tinggi kaki candi
  • Mencapai batu karang atau tanah berpasir yang padat
  • Mencapai permukaan air tanah

Kitab Manasara Silpasastra bahkan mengatur tentang perbandingan tinggi dan lebar pintu, yaitu harus 2:1.

Setelah itu, barulah membuat bentuk candi yang akan dibangun di atas lahan yang telah direncanakan.

Ketika proses tersebut selesai, kemudian dilakukan pembangunan fisik candi dari fondasi hingga bagian atas.

Baca juga: Candi Banyunibo, Si Sebatang Kara Peninggalan Mataram Kuno

Kendati demikian, pada kenyataannya, candi-candi di Indonesia banyak pula yang tidak mengikuti patokan dalam Kitab Manasara Silpasastra di India.

Pada bagian tertentu, arsitek candi di Indonesia juga mengekspresikan kreativitasnya sendiri.

Terlebih lagi di Indonesia, dikenal pula dalil-dalil yang berlaku untuk pendirian bangunan suci, seperti Buku Asta Kosali dan Asta Bumi di Bali.

Itulah mengapa, candi-candi di Indonesia tidak sama bentuknya dengan yang ada di India.

 

Referensi:

  • Purwoko, Fatimah. (2019). Sejarah Nusantara yang Disembunyikan. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com