Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Sewu: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Kompas.com - 24/01/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Sewu atau Manjusrighra adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur.

Kompleks percandian ini terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 800 meter di sebelah utara Candi Prambanan.

Dibangun pada abad ke-8, Candi Sewu berusia lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat dinamakan " Candi Sewu", yang berarti seribu dalam bahasa Jawa, karena jumlahnya sangat banyak.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Candi Borobudur

Sejarah Candi Sewu

Menurut Prasasti Kelurak yang berangka tahun 782 dan Prasasti Manjusrigrha yang berangka tahun 792, nama asli Candi Sewu adalah Prasada Vajrasana Manjusrigrha.

Istilah prasada bermakna candi atau kuil, vajrajasana bermakna tempat, wajra (intan atau halilintar) bertakhta, dan Manjusri-grha bermakna rumah Manjusri.

Manjusri sendiri adalah salah satu Boddhisatwa (calon biksu) dalam ajaran Buddha.

Diduga, Candi Sewu dibangun oleh Raja Mataram Kuno kedua, Rakai Panangkaran, yang memerintah antara tahun 746-784.

Dalam perkembangannya, kompleks candi bercorak Buddha ini diperkirakan pernah dipugar dan diperluas oleh Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno yang membangun Candi Prambanan.

Adanya Candi Sewu (bercorak Buddha) berdampingan dengan Candi Prambanan (bercorak Hindu) menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram Kuno menjunjung tinggi toleransi beragama.

Baca juga: Toleransi Beragama di Kerajaan Mataram Kuno

Setelah terkubur lama oleh timbunan abu Gunung Merapi, keberadaan Candi Sewu pertama kali ditemukan oleh pedagang Belanda bernama Cornelius Antonie Lons pada 1733.

Setelah itu, pada 1806-1807, arkeolog Belanda, Hermann Cornelius, menggali Candi Sewu dan menciptakan litograf pertama candi utama dan candi pendampingnya.

Fungsi Candi Sewu

Karena luasnya kompleks Candi Sewu, para ahli memperkirakan bahwa dulunya tempat ini merupakan pusat kegiatan agama Buddha yang penting.

Selain menjadi kawasan penting dalam sektor keagamaan, candi ini juga digunakan untuk urusan politik dan kehidupan urban masyarakat Jawa Kuno.

Namun, secara umum, Candi Sewu digunakan sebagai tempat beribadah dan ritual keagamaan oleh umat Buddha.

Baca juga: Perbedaan Candi Hindu dan Buddha

Miniatur Candi Sewu.Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata Miniatur Candi Sewu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com