Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poros Tengah: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Akibat

Kompas.com - 07/03/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Koalisi Poros Tengah merupakan koalisi partai politik yang terbentuk pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Partai politik yang tergolong dalam koalisi tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan (PK), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Koalisi partai-partai Islam ini dibentuk oleh Amien Rais setelah Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) memenangkan pemilu legislatif pada 1999.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Latar belakang

Latar belakang terjadinya Poros Tengah didorong oleh pemilihan umum (pemilu) bulan Juni 1999 yang dimenangkan oleh PDI-P dengan persentase sebesar 33 persen.

Waktu itu, ada kemungkinan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, akan terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Perwakilan (MPR). 

Sedangkan PAN, yang pada Desember 1998 mengumumkan mengusung Amien Rais sebagai calon presiden, hanya mendapat 34 kursi di DPR.

Oleh karena itu, pada 7 Oktober 1999, Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Amien Rais, membentuk koalisi partai berasaskan Islam.

Koalisi yang disebut Poros Tengah itu mengangkat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai calon presiden, yang akan bersaing secara langsung melawan Megawati dan Habibie.

Tujuan Poros Tengah adalah untuk mengimbangi atau bahkan menjegal dua lawan yang saat itu menjadi calon presiden Indonesia, yaitu Megawati dan Habibie.

Poros Tengah menjadi cara alternatif karena dalam pemilu 1999, tidak ada partai yang menjadi pemenang mutlak.

Baca juga: Masa Reformasi di bawah Pemerintahan Gus Dur

Partai koalisi Poros Tengah

Berikut ini partai-partai politik yang tergabung dalam koalisi Poros Tengah.

  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
  • Partai Amanat Nasional (PAN)
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  • Partai Keadilan (PK)
  • Partai Bulan Bintang (PBB)

Hasil Poros Tengah

Pada 20 Oktober 1999, dilakukan pemilihan umum yang dimenangkan oleh Gus Dur dari koalisi Poros Tengah.

Poros Tengah mengantarkan Gus Dur sebagai presiden keempat Indonesia dengan perolehan suara sebanyak 373 dalam pemilihan presiden di MPR.

Sementara Megawati hanya mendapat perolehan 313 suara, atau menjadi suara kedua terbanyak.

Baca juga: 6 Agenda Reformasi 1998

Sebagai bentuk kompromi, Gus Dur berusaha meyakinkan Megawati untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Pada 21 Oktober 1999, Megawati pun resmi terpilih mendampingi Gus Dur sebagai wakil presiden pertama Indonesia.

Tidak hanya itu, Megawati menjadi wakil presiden perempuan pertama di Indonesia.

Sedangkan Amien Rais, berhasil menduduki jabatan sebagai Ketua MPR.

Akibat Poros Tengah

Pada pertengahan tahun 2000, pemerintahan Gus Dur mulai tidak stabil. Pasalnya, Amien Rais menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan Gus Dur dan justru siap berkoalisi dengan PDI-P.

Amien Rais, yang mengusung Gus Dur, dengan mudah berbalik arah dan turut mendorongnya lengser dari kursi kepresidenan.

Baca juga: Dampak Reformasi dalam Bidang Politik

Akibatnya, Gus Dur lengser dari kursi kepresidenan lewat Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001.

Sementara Megawati tampil menjadi presiden sampai 2004, begitu pula Amien Rais yang menyelesaikan masa tugasnya hingga 2004.

Perkembangan

Koalisi Poros Tengah sempat kembali diangkat sewaktu pemilihan umum 2014 akan dilaksanakan.

Ada usulan agar partai-partai Islam kembali berkoalisi untuk mengajukan calon presidennya masing-masing dalam melawan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Akan tetapi, Amien Rais mengatakan bahwa peluang untuk koalisi Poros Tengah sudah tidak sebaik sebelumnya.

Partai-partai Islam saat itu diakui tidak seakur sedia kala, sehingga kecil kemungkinannya untuk memenangkan pemilu 2014.

 

Referensi: 

  • Tunggal, Gus Nuril Soko. Khoerul Rosyadi. (2010). Ritual Gus Dur dan Rahasia Kewaliannya. Yogyakarta: Galangpress.
  • Barton, Greg. (2002). Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President. Sydney: University of New South Wales.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com