KOMPAS.com - Dinasti Abbasiyah merupakan kekaisaran Islam yang menjadi simbol kemajuan peradaban Islam antara abad ke-8 hingga abad ke-13.
Perkembangan Abbasiyah terjadi di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, arsitektur, dan luas wilayah kekuasaan.
Perkembangan arsitektur pada masa ini menjadi rujukan bagi berbagai daerah di seluruh dunia.
Salah satu kemajuan arsitekturnya ditorehkan dalam bentuk pembangunan masjid di berbagai wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Lalu, masjid apa yang dibangun pada masa Dinasti Abbasiyah? Berikut ini beberapa di antaranya.
Baca juga: Ahli Tafsir pada Masa Dinasti Abbasiyah
Masjid Agung Samarra dibangun pada abad ke-9, tepatnya ketika Khalifah Al-Mutawakkil (821-861) memimpin Dinasti Abbasiyah.
Khalifah Al-Mutawakkil membangun masjid ini di Kota Samarra, yang berada di tepi Sungai Tigris, Irak.
Daya tarik Masjid Samarra adalah bangunan menaranya yang berbentuk spiral. Menara ini memiliki kemiripan dengan Menara Babel yang ada pada masa Kerajaan Babilonia.
Di bagian atas menara ini terdapat paviliun, yang fungsinya adalah tempat muadzin mengumandangkan azan.
Sesuai namanya, Masjid Al-Mansur dibangun oleh Abu Ja'far Al-Mansur (754-775), khalifah kedua Dinasti Abbasiyah di Kota Bagdad, Irak.
Masjid ini dibangun pada 762, bebarengan dengan pembangunan Kota Bagdad beserta kompleks istana kerajaan, yang selesai dibangun pada 763.
Baca juga: Sejarah Singkat Masjid di Dunia
Menurut para sejarawan, Masjid Al-Mansur merupakan masjid pertama yang dibangun di Bagdad.
Bentuk asli dari masjid ini adalah segi empat dengan ukuran 91 meter pada setiap sisinya.
Dalam pembangunannya, Masjid Al-Mansur tidak sesuai dengan arah kiblat, yang menjadi arah beribadah umat Islam di seluruh dunia.
Oleh karena itu, pada 807, saat Dinasti Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Khalifah Harun al-Rashid (786-809), Masjid Al-Mansur direnovasi total dan selesai pada 809.