Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Accord, Perjanjian Damai Antara Indonesia dengan Malaysia

Kompas.com - 01/02/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Foto-foto Soekarno dirobek oleh Massa dan menginjak-injak lambang negara Garuda Pancasila.

Soekarno yang gusar pun melakukan kampanye Ganyang Malaysia. Sejak saat itu, pertempuran terus terjadi dan sangat panas.

Bahkan, Indonesia juga sempat keluar dari PBB pada 20 Januari 1965.

Baca juga: Keluarnya Indonesia dari PBB pada 1965

Upaya perdamaian

Upaya untuk mengakhiri konfrontasi Indonesia dengan Malaysia terus dilakukan oleh berbagai pihak, salah satunya Menteri/Panglima Angkatan Darat Ahmad Yani.

Ia mengirim petugasnya, Mayjen S Parman dan merekrut Pangkostrad Mayjen Soeharto untuk menyelesaikan konfrontasi tersebut.

Yani dan S Parman kemudian mempercayakan Soeharto untuk mengatasi masalah ini.

Soeharto lalu menunjuk anggotanya, Letkol Ali Murtopo, untuk bersama-sama merancang operasi dan misi rahasia mereka.

Ali sendiri menunjuk Mayor Moerdani untuk bertugas di lapangan.

Tim mereka ini disebut dengan Operasi Khusus (Opsus), cabang dari Operasi Khusus Komando Mandala Siaga (Kolaga).

Untuk bisa menghubungi pihak Malaysia, mereka membutuhkan bantuan dari para pengusaha Indonesia yang tinggal di sana, yaitu Jerry Sumendap.

Setelah berhasil mengontak pihak Malaysia, pertempuan pertama berlangsung di Bangkok, yang dihadiri oleh Des Alwi, Moerdani, dan Kepala Intelijen Tun Ghazali Shafie.

Pertemuan ini mengantarkan Des Alwi dan Moerdani bisa bertemu dengan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman.

Setelah PM Tunku Abdul Rahman mendengar misi rahasia Opsus, ia sempat sangat ragu-ragu akan komitmen Indonesia.

Namun, Tunku Abdul Rahman berhasil diyakinkan setelah Indonesia mengirim delegasi militer, di mana Ali ikut di dalamnya tahun 1966.

Setelah Tunku setuju, terjadi kesepakatan yang disebut Bangkok Agreement 1 Juni 1966.

Baca juga: Kembalinya Indonesia ke PBB

Jakarta Accord

Setelah Bangkok Agreement disepakati, mulai terjadi pertemuan lanjutan untuk memperbaiki hubungan Indonesia dengan Malaysia.

Pertemuan selanjutnya diadakan di Departemen Luar Negeri RI, Jakarta. Malaysia diwakili oleh Tun Razak.

Bersama dengan Menlu Adam Malik, Razak bersedia menandatangani pakta perdamaian yang disebut Jakarta Accord.

Setelah Jakarta Accord ditandatangani pada 11 Agustus 1966, konflik antara Indonesia dengan Malaysia resmi berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com