Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekaisaran Romawi Timur: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 14/01/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Kaisar Justinian juga mereformasi dan mengkodifikasi hukum Romawi, menetapkan kode hukum Bizantium yang nantinya bertahan selama berabad-abad, dan membantu membentuk konsep negara modern.

Setelah kematian Justinian, Kekaisaran Bizantium telah menjadi negara terbesar dan paling kuat di Eropa.

Selain itu, banyak monumen besar kekaisaran dibangun di bawah Justinian, salah satu yang terkenal adalah Hagia Sophia.

Baca juga: Kerajaan Romawi: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Peperangan

Sepanjang seribu tahun pemerintahannya, Kekaisaran Bizantium terlibat dalam banyak peperangan.

Selama abad ke-7 dan ke-8, serangan dari Kekaisaran Persia dan dari Slavia, dikombinasikan dengan ketidakstabilan politik internal dan regresi ekonomi, sempat mengancam kekaisaran.

Ancaman baru yang bahkan lebih serius muncul dari kalangan umat Islam, yang dipelopori oleh Nabi Muhammad di Mekkah pada 622.

Meski Nabi Muhammad meninggal pada 632, perjuangan dilanjutkan oleh khalifah penerusnya pada 634, ketika tentara Muslim memulai serangan terhadap Kekaisaran Bizantium dengan menyerbu Suriah.

Akibat serangan umat Muslim, kekaisaran kehilangan wilayah Suriah, Mesir, dan Afrika Utara.

Pada abad ke-11, meletus Perang Salib yang melibatkan pasukan Kristen Eropa melawan umat Muslim.

Ketika bangsa Turki Seljuk dari Asia Tengah menyerang Konstantinopel, Kaisar Alexius I meminta bantuan ke Barat, menghasilkan deklarasi "Perang Suci" oleh Paus Urbanus II di Clermont, Prancis, yang menandai dimulainya Perang Salib I.

Selama beberapa dekade berikutnya, Kekaisaran Bizantium terlibat dalam Perang Salib.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Perang Salib

Runtuhnya Kekaisaran Bizantium

Bencana melanda ketika tentara Perang Salib IV menjarah Konstantinopel pada 1204. Bahkan menjelang abad ke-13, ekonomi negara yang dulunya begitu perkasa menjadi lumpuh akibat peperangan berkepanjangan.

Setelah melakukan segala upaya untuk bertahan, Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan Turki Utsmani pimpinan Mehmed II pada 1453. Kaisar Konstantinus XI tewas dalam pertempuran hari itu.

Pada 29 Mei 1453, setelah tentara Ottoman menyerbu Konstantinopel, Mehmed dengan penuh kemenangan memasuki Hagia Sophia, yang segera mengubah gereja ini menjadi masjid.

Jatuhnya Kota Konstantinopel tersebut menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur yang telah berkuasa selama 10 abad lebih.

 

 

Referensi:

  • Kennedy, Hugh. (2015). Penaklukan Muslim Yang Mengubah Dunia. Tangerang: Pustaka Alvabet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com