Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekaisaran Romawi Timur: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Pemerintahan yang berpusat di Konstantinopel, Turki, ini diperintah para kaisar setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat.

Setelah berdiri selama lebih dari sepuluh abad, Kekaisaran Romawi Timur runtuh pada 29 Mei 1453, setelah dikepung dan dihancurkan oleh Kesultanan Turki Utsmani yang dipimpin oleh Mehmed II.

Sejarah awal

Para ahli berbeda pendapat terkait kapan mulai berdirinya Romawi Timur. Ada yang menyebut pada era kekuasaan Diokletianus, Kaisar Romawi periode 284-305.

Adapula yang meyakini setelah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua, Romawi Barat dan Romawi Timur, pada masa kekuasaan Theodosius I (379-395), atau setelah kematiannya pada 395.

Pendapat lainnya menyebut bahwa Kekaisaran Romawi Timur resmi berdiri pada 476, setelah Kekaisaran Romawi Barat runtuh di masa pemerintahan Romulus Augustus (475-476).

Akan tetapi, mayoritas ahli berpendapat awal mula kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur adalah ketika Kaisar Romawi, Konstantinus Agung, memindahkan ibu kota dari Nikomedia (di Anatolia) ke Bizantium (kemudian diubah menjadi Konstantinopel) pada 330.

Pemerintahan Roma di barat mengalami keruntuhan pada 476, usai dikalahkan oleh orang-orang Barbar yang dipimpin oleh Odoacer.

Sementara Romawi Timur, justru semakin makmur dan tidak tersentuh oleh serangan dari manapun karena lokasi geografisnya.

Selain itu, Kaisar Romawi Timur mampu melakukan kontrol lebih besar atas sumber daya ekonomi kekaisaran dan lebih efektif mengumpulkan tenaga yang cukup untuk memerangi invasi.

Pada 410-413, dibangun Tembok Theodosian, yang membuat Konstantinopel mampu menahan serangan dari dari laut dan darat.

Masa kejayaan

Wilayah yang dikuasai pada awal pemerintahan Kekaisaran Romawi Timur meliputi Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina.

Kekaisaran Bizantium mampu berkembang pesat karena memiliki pelabuhan penting, yang menghubungkan perdagangan antara para pedagang Barat dan Timur.

Kaisar Justinian I, yang mengambil alih kekuasaan pada 527, adalah penguasa besar pertama Kekaisaran Bizantium.

Selama tahun-tahun pemerintahannya, wilayah kekaisaran mencakup sebagian besar tanah di sekitar Laut Mediterania, setelah pasukannya menaklukkan bagian dari bekas Kekaisaran Romawi Barat, termasuk Afrika Utara.

Kaisar Justinian juga mereformasi dan mengkodifikasi hukum Romawi, menetapkan kode hukum Bizantium yang nantinya bertahan selama berabad-abad, dan membantu membentuk konsep negara modern.

Setelah kematian Justinian, Kekaisaran Bizantium telah menjadi negara terbesar dan paling kuat di Eropa.

Selain itu, banyak monumen besar kekaisaran dibangun di bawah Justinian, salah satu yang terkenal adalah Hagia Sophia.

Peperangan

Sepanjang seribu tahun pemerintahannya, Kekaisaran Bizantium terlibat dalam banyak peperangan.

Selama abad ke-7 dan ke-8, serangan dari Kekaisaran Persia dan dari Slavia, dikombinasikan dengan ketidakstabilan politik internal dan regresi ekonomi, sempat mengancam kekaisaran.

Ancaman baru yang bahkan lebih serius muncul dari kalangan umat Islam, yang dipelopori oleh Nabi Muhammad di Mekkah pada 622.

Meski Nabi Muhammad meninggal pada 632, perjuangan dilanjutkan oleh khalifah penerusnya pada 634, ketika tentara Muslim memulai serangan terhadap Kekaisaran Bizantium dengan menyerbu Suriah.

Akibat serangan umat Muslim, kekaisaran kehilangan wilayah Suriah, Mesir, dan Afrika Utara.

Pada abad ke-11, meletus Perang Salib yang melibatkan pasukan Kristen Eropa melawan umat Muslim.

Ketika bangsa Turki Seljuk dari Asia Tengah menyerang Konstantinopel, Kaisar Alexius I meminta bantuan ke Barat, menghasilkan deklarasi "Perang Suci" oleh Paus Urbanus II di Clermont, Prancis, yang menandai dimulainya Perang Salib I.

Selama beberapa dekade berikutnya, Kekaisaran Bizantium terlibat dalam Perang Salib.

Runtuhnya Kekaisaran Bizantium

Bencana melanda ketika tentara Perang Salib IV menjarah Konstantinopel pada 1204. Bahkan menjelang abad ke-13, ekonomi negara yang dulunya begitu perkasa menjadi lumpuh akibat peperangan berkepanjangan.

Setelah melakukan segala upaya untuk bertahan, Konstantinopel akhirnya jatuh ke tangan Turki Utsmani pimpinan Mehmed II pada 1453. Kaisar Konstantinus XI tewas dalam pertempuran hari itu.

Pada 29 Mei 1453, setelah tentara Ottoman menyerbu Konstantinopel, Mehmed dengan penuh kemenangan memasuki Hagia Sophia, yang segera mengubah gereja ini menjadi masjid.

Jatuhnya Kota Konstantinopel tersebut menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur yang telah berkuasa selama 10 abad lebih.

Referensi:

  • Kennedy, Hugh. (2015). Penaklukan Muslim Yang Mengubah Dunia. Tangerang: Pustaka Alvabet.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/14/120000979/kekaisaran-romawi-timur-sejarah-masa-kejayaan-dan-keruntuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke