Dari Madinah, Abu Bakar harus berurusan dengan kemurtadan yang meluas di pantai timur dan selatan Arab. Seperti di Bahrain, Oman, Mahra, Hadhramaut, dan Yaman.
Usaha yang dilakukan Abu Bakar dalam memerangi kaum murtad adalah dengan membentuk pasukan menjadi 11 kelompok.
Pasukan yang paling kuat dipimpin oleh Khalid bin Walid dan ditugaskan untuk menghadapi pembangkang yang paling kuat.
Setelah itu, 11 kelompok tersebut segera menuju daerah tugasnya masing-masing untuk memerangi kaum murtad.
Baca juga: Pertempuran Walaja: Latar Belakang, Strategi, dan Jalannya Perang
Strategi yang digunakan oleh Abu Bakar dengan membagi pasukannya dalam Perang Riddah terbukti berhasil.
Perang melawan kemurtadan pun dapat diakhiri pada 18 Maret 633, dengan kemenangan umat Islam.
Dengan padamnya pemberontakan dari suku-suku pembangkang, Abu Bakar menjadi penguasa seluruh Jazirah Arab.
Perang Riddah menjadi kemenangan politik dan militer terbesar Abu Bakar, yang kemudian semakin memperluas daerah kekuasaannya.
Referensi: