Adapun tujuan dari dilaksanakannya Kongres Pemuda II adalah sebagai berikut.
Kongres Pemuda II dihadiri oleh lebih dari 700 orang yang berasal dari berbagai organisasi dan agama.
Organisasi pemuda yang terlibat dalam Kongres Pemuda II dikelompokkan dalam tiga kategori.
Kategori pertama yaitu yang bersifat kedaerahan, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan sebagainya.
Kategori kedua yang berbasis study club seperti Indonesische Studieclub. Lalu yang ketiga berbasis nasionalisme dan agama, seperti Perhimpunan Indonesia, Jong Islamieten Bond, dan masih banyak lainnya.
Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari dalam tiga rapat dan di tiga gedung berbeda, sebagai berikut.
Baca juga: Jong Java: Sejarah, Aksi Politik, dan Indonesia Moeda
Rapat pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 1928 antara pukul 19.30-23.30 di Gedung Pemuda Katolik.
Dalam rapat kali ini, para peserta membahas mengenai pentingnya bahasa Melayu untuk dijadikan sebagai bahasa politik guna menciptakan persatuan dan kebangsaan Indonesia.
Selain itu, dibahas juga gagasan untuk mewadahi perjuangan pergerakan dalam bentuk organisasi yang bersifat nasional.
Rapat kedua diselenggarakan tanggal 28 Oktober 1928 dari pukul 08.00-12.00 di Gedung Oost Java Bioscoop (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara).
Para peserta membahas mengenai peran penting pendidikan untuk bisa membantu mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Sarmidi Mangoensarkoro, Sarwono, dan Ki Hadjar Dewantoro, sebagai pembicara kongres menyampaikan betapa pentingnya pendidikan nasional yang harus diberikan kepada setiap anak Indonesia.
Baca juga: Ki Hadjar Dewantara: Kehidupan, Kiprah, dan Semboyannya
Masih di hari yang sama, tanggal 28 Oktober 1928, pukul 17.30-23.30 di Gedung Indonesische Clubgebouw, dilaksanakan rapat ketiga.
Rapat ini membahas tentang lima hal, yaitu:
Minggu, 28 Oktober 1928, menjelang pukul 22.00, seluruh peserta kongres berkumpul untuk merumuskan hasil kongres.