KOMPAS.com - Ambon adalah kota yang juga ibukota dari Provinsi Maluku. Cikal bakal ini dimulai setelah para penjelajah Portugis datang ke Kepulauan Maluku pada 1513.
Sejak saat itu, muncul perkampungan yang lambat laun berkembang dan menjadi Kota Ambon.
Sedangkan asal-usul nama Ambon sendiri berasal dari kata ombong yang merupakan bentukan lokal dari kata embun.
Asal-usul nama Ambon sebenarnya cukup sulit untuk dipastikan. Menurut keterangan penduduk setempat, nama Ambon muncul dari kata ombong yang merupakan bentukan lokal dari kata embun.
Pasalnya, puncak-puncak gunung di Pulau Ambon kerap tertutup oleh embun yang tebal.
Meski saat ini istilah Ambon merujuk pada Kota Ambon, Pulau Ambon, atau suku Ambon, pada abad ke-20 istilah ini mengacu pada penduduk Maluku Tengah.
Baca juga: Asal-usul Nama Blora
Sejarah Kota Ambon dimulai saat kedatangan Portugis pada 1513. Mereka lantas membangun benteng di wilayah tersebut sebagai tempat beraktivitas dalam perdagangan dan penyebaran agama.
Sebagai penduduk Eropa pertama yang datang, bangsa Portugis mengerahkan penduduknya untuk membangun benteng yang disebut Benteng Kota Laha atau Ferangi di Dataran Honipopu.
Benteng ini mulai dibangun pada 1575. Dalam proses pembangunannya, masyarakat pekerja Portugis juga mendirikan perkampungan yang disebut soa, yakni kesatuan kekerabatan dari beberapa keluarga.
Di antaranya soa Keling, Ema, Soya, Hutumuri, Halong, Hative, Selale, Urimessing, dan Batu Merah.
Kelompok masyarakat inilah yang menjadi cikal bakal Kota Ambon dan 1575 ditetapkan sebagai tahun lahirnya Kota Ambon.
Pada 23 Februari 1605, Pulau Ambon berhasil ditaklukkan oleh Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda (VOC).
VOC menguasai Ambon dengan dibantu oleh pasukan dari Ternate, Luhu, Hitu, Jawa, dan Gowa.
Setelah berhasil mengusir Portugis, kekuasaan atas Ambon dikendalikan sepenuhnya oleh Belanda, yang kemudian menerapkan berbagai kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Pada masa VOC berkuasa di Ambon, sempat terjadi beberapa kali pergantian gubernur. Salah satunya Adrian Martensz Block, gubernur otoriter yang menerapkan kerja paksa perluasan Benteng Victoria.