Pada 1570, Sultan Khairun ditipu dan dengan diam-diam dibunuh di Benteng Sao Paolo dengan dalih untuk berunding.
Pembunuhan ini memicu perlawanan lanjutan yang lebih besar dari rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Baabullah, putra Sultan Khairun.
Sultan Baabullah segera mengepung Benteng Sao Paolo dan mengirimkan armadanya ke Ambon untuk memburu Portugis.
Strategi yang dilakukan oleh Sultan Baabullah ini efektif untuk membuat bangsa Portugis menyerah dan angkat kaki dari Ternate pada 28 Desember 1577.
Baca juga: Dampak Perlawanan Maluku terhadap Portugis
Namun, Portugis masih dapat memusatkan kekuatan dan kekuasaannya di Ambon untuk sementara waktu.
Setelah menghadapi perlawanan yang tidak kalah sengit dari rakyat Maluku Tengah, pada 1605 Portugis akhirnya meninggalkan Maluku dan menetap Pulau Timor hingga 1975.
Referensi: