Pada masa pemerintahan Dalem Di Made (1605-1651), Gelgel bahkan kehilangan wilayah Blambangan dan Bima pada 1633 kemudian Lombok pada 1640).
Pada 1651, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh patih Gelgel bernama Gusti Agung Maruti.
Selama pemerintahan Gusti Agung Maruti, wilayah bawahan Gelgel banyak yang melepaskan diri dan membentuk pemerintahan sendiri.
Wilayah yang dimaksud adalah Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Mengwi, dan Tabanan.
Pada 1686, putra Dalem Di Made yang bernama Dewa Agung Jambe berhasil merebut kembali kekuasaan.
Namun, Dewa Agung Jambe tidak ingin berkuasa di Gelgel dan memindahkan pusat pemerintahan ke istana Samarapura di Klungkung.
Maka setelah itu, runtuhlah Kerajaan Gelgel, yang sekaligus menandai akhir suatu kekuasaan tunggal di Bali.
Setelah runtuhnya Kerajaan Gelgel, Bali terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang berdaulat, yaitu Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Mengwi, dan Tabanan.
Referensi: