Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oei Tjoe Tat, Pembantu Setia Soekarno

Kompas.com - 08/10/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sayangnya, setelah Jepang masuk ke Indonesia, tahun 1942, Oei Tjoe Tat harus berhenti sekolah.

Toko ayahnya juga bangkrut karena kekurangan pasokan barang.

Baca juga: Hollandsch Inlandsche School (HIS), Sekolah Bumiputra untuk Bangsawan

Karier

Akibatnya, Oei Tjoe Tat terpaksa harus banting tulang dengan bekerja sebagai seorang pencatut.

Bulan April 1945, Oei Tjoe Tat memutuskan untuk menikah.

Usai menikh, di era Revolusi, Oei Tjoe Tat menggabungkan diri dengan gerakan yang dipimpin seorang Tionghoa, Tony Wen, yang secara kentara menyatakan dukungannya terhadap Republik Indonesia. 

Oei Tjoe Tat juga bergabung dalam Sin Ming Hui, sebuah perhimpunan sosial pada September 1946. Ia menjabat sebagai Sekretaris II. 

Sin Ming Hui ini adalah perhimpunan yang berusaha agar kaum Tionghoa peranakan bisa berkiblat secara politis kepada Indonesia.

Oei Tjoe Tat kemudian melanjutkan pendidikannya di Nood-Universiteit Indonesia.

Di saat bersamaan, Tjoe Tat juga bekerja di War Crimes Investigation Team Allied Forces (CIA), di mana ia belajar mengenai kejahatan perang.

Namun, setelah kantornya tutup, Tjoe Tat pindah ke Central Inlichtingen Bureau, bertugas mengumpulkan dan memberi informasi tentang orang-orang hilang di masa perang.

Kiprah Politik

Pada 1948, Oei Tjoe Tat lulus dari sekolah hukumnya dan menyandang gelar Meester in de Rechten. 

Oei Tjoe Tat yang tertarik pada pandangan sosialis-demokrat pun berkecimpung dalam organisasi Badan Persmusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) tahun 1954.

Baperki bertujuan untuk memperjuangkan agar semua warga negara berperan sebagai patriot Indonesia, terutama dalam menghapus segala perbedaan perlakukan terhadap sesama. 

Empat tahun berselang, 7 Agustus 1948, Oei Tjoe Tat resmi bergabung dalam Partai Indonesia (Partindo). 

Terjunnya Oei Tjoe Tat dalam politik ini tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran yang dipunyai Soekarno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com