Praktik imperialisme bangsa Portugis kemudian diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya, seperti bangsa Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda.
Baca juga: Perbedaan dan Persamaan antara Kolonialisme dengan Imperialisme
Imperialisme modern adalah praktik imperialisme yang muncul pertama kali pada abad ke-18, lebih tepatnya setelah Revolusi Industri.
Apabila imperialisme kuno dilandasi semboyan 3G, imperialisme modern didorong oleh motivasi ekonomi yang bertumpu pada industrialisasi.
Dalam praktik imperialisme ini, negara penjajah mengembangkan perekonomian dengan membangun industri besar-besaran.
Pembangunan industri tersebut membutuhkan bahan mentah dan tempat pemasaran di daerah jajahan.
Sejak 1870, imperialisme modern mulai diintensifkan setelah negara-negara Eropa mengalami puncak industrialisasi.
Sebagai negara industri yang memelopori imperialisme modern, Inggris menjadikan tanah jajahannya sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah, tempat pemasaran hasil industrinya, dan sebagai sumber tenaga buruh yang murah.
Contoh imperialisme modern adalah ketika Inggris berusaha menjajah Afrika untuk menanggapi tuntutan negaranya.
Masyarakat setempat didorong menanam tanaman yang laku keras di pasar Eropa, seperti kapas.
Selain eksploitasi sumber daya alam yang menjadi bahan baku industrinya, Inggris juga mengeksploitasi tenaga kerja setempat yang dapat dibayar dengan harga murah.
Referensi: