Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Perkembangan Kaftan

Kompas.com - 01/09/2021, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Salah satu warisan peradaban Mesopotamia yang sekarang menjadi salah satu busana khas masyarakat di Timur Tengah adalah kaftan.

Kaftan sejatinya berasal dari bahasa Persia, yang digunakan untuk menyebut jubah panjang yang memiliki potongan sempit dengan tipe lengan panjang dan lebar, serta terbuka pada bagian lehernya atau terkadang memiliki kancing.

Selama ribuan tahun, pakaian ini telah dikenal dan dikenakan di sejumlah budaya di seluruh dunia dengan cara yang berbeda.

Pada awalnya, penggunaannya terbatas pada kalangan bangsawan, hingga akhirnya menjadi populer di kalangan masyarakat luas.

Di Indonesia sendiri, kaftan menjadi salah satu model busana lebaran favorit pilihan para wanita selama bertahun-tahun.

Baca juga: Pengaruh Peradaban Mesopotamia: Penemuan dan Hasil Kebudayaan

Asal-usul Kaftan

Gaya busana kaftan diyakini berasal dari Mesopotamia Kuno, yang kini wilayahnya meliputi Turki, Suriah, dan Irak.

Pada zaman dulu, bahan kaftan umumnya terbuat dari katun, sutra, atau kombinasi keduanya, dan terkadang dilengkapi dengan selempang.

Selama era Kekhalifahan Abbasiyah, para khalifah mengenakan kaftan mewah yang terbuat dari brokat perak atau emas.

Kaftan pun kian dikenal di seluruh Arab dan menyebar hingga ke China daratan. Bahkan pada era Dinasti Tang, menyaksikan orang berpakaian kaftan di jalanan Guanzhou telah menjadi hal biasa.

Dalam perkembangan selanjutnya, kaftan menjadi busana favorit bagi penguasa Dinasti Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman.

Antara abad ke-12 hingga awal abad ke-20, para sultan atau pejabat di Turki umumnya menyukai kaftan dengan warna-warna cerah dan dihiasi banyak pita ataupun kancing yang terlihat mewah.

Hal itu digunakan sebagai cara untuk menunjukkan pengaruh dan jabatan mereka.

Selain itu, ada juga kaftan yang dibuat untuk kepentingan politik, yaitu untuk diberikan kepada duta besar dan tamu penting lainnya di Istana Topkapi.

Baca juga: Dinasti Seljuk, Pendiri Kekaisaran Islam Pertama di Turki

Perkembangan kaftan di berbagai negara

Oleh Kekaisaran Ottoman, kaftan diperkenalkan hingga ke Maroko. Pada awalnya, pakaian ini hanya dikenakan oleh pejabat dan wanita di istana.

Menjelang akhir abad ke-17, kaftan telah menjadi salah satu tren busana di kalangan wanita kelas menengah di Maroko.

Tidak hanya di Timur Tengah, kaftan juga dikenal sampai di Rusia, sebagian Eropa, dan Arika.
Dalam penggunaan Rusia, kaftan mengacu pada gaya jas panjang pria dengan lengan ketat.

Gaya busana kaftan yang awalnya panjang atau mencapai di bawah mata kaki pun terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan di dunia mode.

Di dunia Barat, kaftan dipopulerkan oleh rumah mode seperti Christian Dior, Balenciaga, dan Yves Saint Laurent pada sekitar 1950 dan awal 1960-an.

Bahkan The Beatles menyukai model pakaian ini dan membuatnya populer di kalangan hippie saat itu.

Seiring perkembangan zaman dan memasuki abad ke-21, kaftan telah menjelma menjadi pakaian yang cocok untuk semua kalangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com