2015
Pada 2015, KRI Usman Harun diterjunkan untuk turut mencari dan mengevakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata.
Penerjunan KRI Usman Harun ini untuk menggantikan KRI Bung Tomo yang sudah 7 hari 7 malam menjalankan tugasnya.
Operasi evakuasi ini merupakan tugas perdana dari KRI Usman Harun.
Dalam operasi tersebut, KRI Usman Harun bekerja sama dengan kapal perang Amerika Serikat, Malaysia, dan Singapura.
2016
KRI Usman Harun tiba di Visakhapatnam, India, setelah 12 hari melakukan perjalanan, tepatnya pada 3 Februari 2016.
Kedatangan KRI Usman Harun ke India ini untuk memenuhi undangan resmi Indian Navy selaku tuan rumah yang menyelenggarakan International Fleet Review (IFR).
Selain itu, tujuan kehadiran KRI ini juga untuk memelihara serta meningkatkan hubungan diplomatik dan kerja sama antarbangsa dan negara.
2017
Paada 24 Juli 2017, KRI Usman Harun bertolak dari demaga Komando Armada RI Kawasan Surabaya menuju Lebanon.
KRI ini mengangkut 110 personel TNI yang akan bertugas sebagai Pasukan Sementara PBB di Lebanon dalam misi perdamaian.
Pasukan tersebut bertugas selama setahun dan menggantikan Konga XXVIII-I/UNIFIL bersama KRI Bung Tomo-347.
Keberangkatan KRI Usman Harun ini menandai misi kesepuluh Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia di Lebanon.
Setelah satu tahun bertugas, KRI Usman Harun berhasil bersandar di Indonesia dengan selamat pada 30 September 2018.