Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Belanda Mendirikan Sekolah di Indonesia?

Kompas.com - 18/08/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 1901, Belanda gencar membuka sekolah bagi kalangan pribumi, khususnya kelas menengah ke bawah. 

Hal tersebut dilakukan karena membuka sekolah merupakan bagian dari Politik Etis, upaya balas budi kepada rakyat Indonesia setelah menerapkan sistem tanam paksa. 

Selain itu, Belanda juga ingin mendidik para tenaga birokrat (pegawai negeri), dokter, dan insinyur agar dapat dipekerjakan di perusahaan atau kantor dinas tertentu. 

Baca juga: Jibakutai, Pasukan Berani Mati pada Masa Jepang

Sejak tahun 1911, Belanda telah menetapkan anggaran khusus untuk membangun sekolah bagi pribumi. 

Sekolah yang didirikan mulai dari sekolah rendah, menengah, hingga tingkat tinggi. 

Berdirinya sekolah-sekolah buatan Belanda di Indonesia tentu bukan tanpa suatu alasan. 

Kebijakan Politik Etis 

Salah satu kebijakan yang diterapkan di Politik Etis adalah mengenai edukasi dan pendidikan. 

Kebijakan ini sudah diterapkan sejak 1902 oleh Alexander WF Idenburg, Menteri Daerah Jajahan. 

Sejak tahun tersebut, pemerintah Belanda telah membuka banyak sekali sekolah rendah bahkan di pelosok-pelosok desa.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat bumiputra. 

Sekolah-sekolah yang didirikan adalah Sekolah Rakyat, Hollandsch Inlandsche School (sekolah rendah kalangan elit bumiputra), dan vervolgschool (sekolah lanjutan), dan banyak lainnya.

Baca juga: Margonda: Peran dan Perjuangannya

Balas Budi 

Selain itu, didirikannya sekolah di Indonesia merupakan sebuah bentuk balas budi kolonial Belanda kepada penduduk Indonesia, karena telah menerapkan sistem tanam paksa

Belanda sudah sangat lama mengambil kekayaan sumber daya alam yang ada di Indonesia, yang kemudian membuat rakyat pribumi tidak pernah sejahtera.

Kendati demikian, sebagian anak-anak bumiputra kalangan menengah ke bawah yang bersekolah tetap ada batasan dari mereka, bahkan intervensi.

Mendapat Tenaga Kerja yang Murah 

Tujuan lain Belanda mendirikan sekolah di Indonesia adalah untuk memperoleh tenaga kerja yang murah.

Para tenaga kerja ini akan mengisi posisi sebagai pegawai rendahan di pabrik maupun dinas tertentu tingkat lokal seperti desa, distrik, dan onderdistrik,

Untuk dapat mengisi posisi tersebut, penduduk pribumi diharuskan bisa membaca dan menulis. 

Sementara, pada zaman itu, rakyat pribumi masih banyak yang belum mampu membaca, bahkan buta huruf latin. 

Itu sebabnya Belanda mendirikan sekolah di Indonesia, untuk melatih mereka membaca-menulis, sehingga dapat dipekerjakan di perusahaan atau kantor dinas tertentu. 

Baca juga: Cornel Simanjuntak, Komponis yang Bertempur Melawan Belanda

Kebutuhan Tenaga Kerja 

Selain untuk menduduki posisi pegawai rendahan, pemerintah kolonial juga membutuhkan tenaga kerja yang profesional.

Terlebih, sejak abad ke-19, banyak industri yang mulai berdiri di wilayah Hindia Belanda, seperti pabrik gula, mesin, kayu, dan sebagainya. 

Bidang tersebut tentu harus diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. 

Oleh sebab itu, Belanda tidak hanya mendirikan sekolah rendah biasa, melainkan juga sekolah kejuruan. 

Referensi: 

  • Notosusanto, Nugroho dan Marwati Djoened Poesponegoro. (2019). Sejarah Nasional Indonesia V Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (1900-1942). Jakarta: Balai Pustaka.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com