Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kitab Bharatayuddha: Pengarang, Sejarah, dan Kisahnya

Kompas.com - 06/08/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Perang Bharatayuddha disebabkan oleh keinginan Pandawa, yang telah menjalani hukuman buang selama 12 tahun, untuk mendapatkan kembali haknya sebagai penguasa Hastinapura sesuai perjanjian dengan Kurawa.

Akan tetapi, pihak Kurawa yang merupakan sepupu Pandawa, tidak mau menyerahkan takhta.

Setelah upaya damai menemui jalan buntu, terjadilah perang yang melibatkan kedua pihak tersebut di medan Kuruksetra.

Peperangan ini menyebabkan gugurnya tokoh kesatria baik dari kubu Pandawa ataupun Kurawa.
Bahkan pada akhir perang, hanya sepuluh kesatria yang berhasil bertahan hidup, yaitu lima Pandawa, Yuyutsu, Setyaki, Aswatama, Kripa, dan Kritawarma.

Usai perang, Yudhistira dinobatkan sebagai raja Hastinapura.

Kakawin Bharatayuddha termasuk salah satu karya sastra Jawa Kuno yang tetap dikenal pada masa Islam.

Dalam pertunjukan wayang misalnya, beberapa bagian dari Bharatayuddha dinyanyikan sebagai bagian dari suluk.

 

Referensi:

  • Wismulyani, Endar. (2018). Kitab-Kitab dari Abad Silam. Klaten: Cempaka Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com