KOMPAS.com - Dinasti Tang adalah salah satu dinasti kekaisaran terbesar yang pernah berkuasa dalam sejarah China.
Periode pemerintahannya dipandang sebagai masa keemasan reformasi dan kemajuan budaya.
Pencapaian lain dinasti ini dapat dilihat dari wilayah kekuasaannya, yang dapat menyaingi Dinasti Han.
Para sejarawan pun menganggap Dinasti Tang sebagai puncak peradaban China yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga saat ini.
Dinasti Tang berkuasa selama hampir tiga abad, yakni antara 618-907 M, dan pemerintahannya sempat terputus antara 690-705 M.
Setelah dinasti ini mengalami keruntuhan, kekuasaannya digantikan oleh Dinasti Sung (960-1234 M).
Setelah jatuhnya Dinasti Han (202 SM-220 M), China mengalami periode perubahan pemerintahan di mana Dinasti Wei, Jin, Wu Hu, dan Sui memerintah secara berurutan.
Pada awal pemerintahannya, Dinasti Sui (589-618 M) membuat banyak kemajuan.
Namun, seperti dinasti lain yang pernah berkuasa dalam sejarah China, pemerintahannya berakhir dengan buruk.
Pemimpinnya menjadi seorang tiran yang lebih peduli pada dirinya sendiri dan kemewahannya daripada berjuang untuk kebaikan rakyat.
Menjelang keruntuhannya, kaisar Dinasti Sui yang terakhir dibunuh oleh kanselirnya sendiri yang bernama Yuwen Huaji.
Mendengar hal itu, Li Yuan, Adipati Tang sekaligus sepupu kaisar Sui, segera memberontak dan mengambil alih kekuasaan dari Yuwen Huaji.
Li Yuan kemudian mendirikan dinasti baru dengan nama Dinasti Tang.
Setelah naik takhta, ia lebih dikenal sebagai Kaisar Gaozu dan kekuasaannya berlangsung antara 618-626 M.
Baca juga: Dinasti Han: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan
Pada awal pemerintahannya, Kaisar Gaozu segera melakukan reformasi kebijakan dan menerapkan praktik birokrasi yang masih digunakan di China hingga saat ini.