Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Tang: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 31/07/2021, 11:30 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Dinasti Tang adalah salah satu dinasti kekaisaran terbesar yang pernah berkuasa dalam sejarah China.

Periode pemerintahannya dipandang sebagai masa keemasan reformasi dan kemajuan budaya.

Pencapaian lain dinasti ini dapat dilihat dari wilayah kekuasaannya, yang dapat menyaingi Dinasti Han.

Para sejarawan pun menganggap Dinasti Tang sebagai puncak peradaban China yang pengaruhnya dapat dirasakan hingga saat ini.

Dinasti Tang berkuasa selama hampir tiga abad, yakni antara 618-907 M, dan pemerintahannya sempat terputus antara 690-705 M.

Setelah dinasti ini mengalami keruntuhan, kekuasaannya digantikan oleh Dinasti Sung (960-1234 M).

Sejarah berdirinya Dinasti Tang

Setelah jatuhnya Dinasti Han (202 SM-220 M), China mengalami periode perubahan pemerintahan di mana Dinasti Wei, Jin, Wu Hu, dan Sui memerintah secara berurutan.

Pada awal pemerintahannya, Dinasti Sui (589-618 M) membuat banyak kemajuan.

Namun, seperti dinasti lain yang pernah berkuasa dalam sejarah China, pemerintahannya berakhir dengan buruk.

Pemimpinnya menjadi seorang tiran yang lebih peduli pada dirinya sendiri dan kemewahannya daripada berjuang untuk kebaikan rakyat.

Menjelang keruntuhannya, kaisar Dinasti Sui yang terakhir dibunuh oleh kanselirnya sendiri yang bernama Yuwen Huaji.

Mendengar hal itu, Li Yuan, Adipati Tang sekaligus sepupu kaisar Sui, segera memberontak dan mengambil alih kekuasaan dari Yuwen Huaji.

Li Yuan kemudian mendirikan dinasti baru dengan nama Dinasti Tang.

Setelah naik takhta, ia lebih dikenal sebagai Kaisar Gaozu dan kekuasaannya berlangsung antara 618-626 M.

Baca juga: Dinasti Han: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Perkembangan Dinasti Tang

Pada awal pemerintahannya, Kaisar Gaozu segera melakukan reformasi kebijakan dan menerapkan praktik birokrasi yang masih digunakan di China hingga saat ini.

Selain itu, ia mengeluarkan undang-undang pada 624 M, yang kemudian dijadikan dasar bagi undang-undang dinasti kekaisaran di China selanjutnya dan negeri tetangga, seperti Vietnam, Korea, dan Jepang.

Kaisar kedua Dinasti Tang, Taizong (626-649 M), adalah seorang penguasa teladan yang mereformasi pemerintahan, struktur sosial, militer, pendidikan, dan praktik keagamaan.

Dinasti Tang kembali mencetak sejarah saat diperintah oleh Wu Zetian, satu-satunya penguasa wanita di China.

Meskipun Wu Zetian selalu dipandang sebagai sosok yang penuh kontroversi, pengaruhnya terhadap kesuksesan Kaisar Agung Xuanzong sangat besar.

Dan di bawah pemerintahan Kaisar Xuanzong, China menjadi negara paling makmur di dunia.

Baca juga: Dinasti Yuan: Sejarah, Perkembangan, dan Keruntuhan

Masa kejayaan Dinasti Tang

Dinasti Tang mencapai kejayaan pada masa kekuasaan Kaisar Xuanzong (712-756 M).

Pada masa pemerintahannya, inflasi ekonomi China sangat rendah dan ia dianggap sebagai pemimpin yang progresif dan penuh kebajikan.

Agama Buddha dan ajaran Taoisme juga berkembang pesat. Bahkan Kaisar Xuanzong kerap mengundang ulama Buddha dan guru Taoisme ke istananya.

Kaisar juga memiliki ketertarikan tinggi terhadap musik, puisi, dan bidang kebudayaan pun mengalami perkembangan pesat.

China pun semakin makmur saat Kaisar Xuanzong mengeluarkan sejumlah kebijakan sebagai berikut.

  • Menghapus hukuman mati
  • Meningkatkan ekonomi dengan menjamin keamanan di Jalur Sutra
  • Menggalakkan perdagangan maritim
  • Reformasi keuangan
  • Membangun kuil dan kompleks administrasi
  • Membangun jalan
  • Meningkatkan industri
  • Mereorganisasi militer sehingga petani tidak lagi wajib militer
  • Membentuk tentara profesional untuk menjaga perbatasan dan merebut kembali tanah dari suku nomaden

Selain itu, banyak penemuan dan kemajuan paling mengesankan dalam sejarah China seperti bubuk mesiu, kompor gas, percetakan, kemajuan dalam bidang kedokteran, sains, teknologi, arsitektur, dan sastra) berasal dari Dinasti Tang.

Baca juga: Dinasti Qing: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Keruntuhan Dinasti Tang

Zaman keemasan Dinasti Tang berakhir sejalan dengan kemunduran Kaisar Xuanzong.

Pada akhir kekuasaannya terdapat Pemberontakan An Lushan yang membuat negara menjadi kacau balau.

Setelah kematian Kaisar Xuanzong, Dinasti Tang terus mengalami kemunduran karena penerusnya tidak cakap dalam menjalankan pemerintahan.

Memasuki abad ke-9, dinasti ini dipenuhi oleh intrik istana yang disebabkan oleh konspirasi dari para kasim.

Kondisi kekaisaran yang tidak stabil kemudian berimbas pada keadaan rakyat.

Kekacauan terus merajalela di mana para anggota geng mulai merampok dan membantai banyak rakyat jelata.

Selain itu, timbul sejumlah pemberontakan yang semakin melemahkan Dinasti Tang.

Dinasti Tang akhirnya runtuh pada 907, setelah Zhu Wen, seorang komandan militer, menjatuhkan kaisar yang terakhir dan mengklaim takhta kekaisaran.

Zhu Wen kemudian menyatakan dirinya sebagai Kaisar Taizu, kaisar pertama dari Dinasti Hou Liang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com