Negara Yaman resmi mengakui kemerdekaan RI pada 20 November 1947.
Pengakuan kedaulatan ini disampaikan melalui perwakilan Yaman di Liga Arab.
Yaman sendiri menjadi negara Arab terakhir yang mengakui kedaulatan Indonesia pada masa Revolusi Indonesia.
Palestina secara de facto mengakui RI sebagai negara yang merdeka setahun sebelum kemerdekaan RI yang sebenarnya, yaitu pada 6 September 1944.
Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh dunia Islam oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini.
Baca juga: Komisi Tiga Negara: Latar Belakang, Anggota, dan Tugas
Vatikan merupakan negara Eropa yang resmi memberi pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947.
Pengakuan Vatikan atas kemerdekaan Indonesia ini ditandai dengan dibentuknya Apostolic Delegate atau kedutaan besar Vatikan di Jakarta.
Pengakua kemerdekaan Indonesia oleh Vatikan ini dilatarbelakangi dengan persamaan prinsip antara keduanya, sebagai berikut:
Baca juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Dampaknya
Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda terjadi setelah melaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949.
Indonesia mengirimkan tim delegasi yang dipimpin oleh Mohammad Hatta.
Dalam KMB, Belanda bersedia mengakui kedaulatan RI secara penuh.
Kemudian Indonesia juga sepakat untuk membentuk sebuah Uni Personal dengan kerajaan Belanda.
Setelah melalui berbagai persoalan, akhirnya Indonesia berhasil memperoleh pengakuan kedaulatan dari dunia internasional.
Belanda juga menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia.
Referensi:
Rahman, Nansy. (2020). Respon Internasional Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.