KOMPAS.com - Continental Stelsel yang dikenal juga dengan Sistem Kontinental atau Blokade Kontinental adalah kebijakan luar negeri Napoleon Bonaparte selama Perang Bonaparte untuk melawan Inggris.
Sebagai tanggapan terhadap blokade laut di Pantai Perancis yang diberlakukan oleh Inggris pada 16 Mei 1806, Napoleon mengeluarkan Dekrit Berlin pada 21 November di tahun yang sama.
Dekrit tersebut berisi Continental Stelsel, atau usaha blokade terhadap Inggris dengan melarang negara-negara Eropa untuk mengadakan hubungan dagang dan menerima kapal-kapal Inggris.
Meski embargo besar-besaran ini tidak diberlakukan secara terus-menerus, tetapi Continental Stelsel baru berakhir pada 11 April 1814, setelah Napoleon turun takhta dari posisinya sebagai kaisar Perancis.
Baca juga: Semboyan Revolusi Perancis: Liberté, Egalite, Fraternité
Pada masa Perang Napoleon, Inggris adalah kekuatan paling penting dalam mendorong dan mendanai para aliansi negara-negara Eropa.
Napoleon pun mulai frustasi ketika upayanya untuk mengalahkan Inggris melalui perang selalu gagal.
Hal ini membuat dirinya mengubah strategi dan bermaksud menghancurkan ekonomi Inggris.
Napoleon percaya, apabila dirinya mengambil keuntungan dari embargo perdagangan dengan negara-negara Eropa di bawah kendalinya, kekuatan Inggris yang sepenuhnya bergantung pada perdagangan akan melemah.
Posisinya pun diperkuat oleh jatuhnya Berlin pada Oktober 1806, yang membawa Prusia di bawah kendalinya.
Pada 21 November 1806, Napoleon mengeluarkan Dekrit Berlin yang di dalamnya terdapat Continental Stelsel.
Melalui Continental Stelsel, Napoleon melarang sekutu dan wilayah taklukkannya untuk melakukan perdagangan dengan Inggris.
Baca juga: Revolusi Perancis: Penyebab, Dampak, dan Pengaruh terhadap Indonesia
Continental Stelsel hanya menyebabkan sedikit kerusakan ekonomi ke Inggris.
Ekspor Inggris ke benua Eropa memang turun dari 55 persen menjadi 25 persen antara 1802 dan 1806.
Akan tetapi, embargo ini justru mendorong pedagang Inggris untuk lebih agresif dalam mencari pasar baru dan terlibat penyelundupan di benua Eropa.
Bahkan penegak bea cukai Napoleon pun tidak dapat menghentikan penyelundupan yang dilakukan Inggris.
Alhasil, perdagangan Inggris dari wilayah internasional pun meningkat tajam dan dan menutupi kerugiannya di Eropa.
Continental Stelsel ternyata menjadi bumerang bagi Perancis sendiri. Hilangnya Inggris sebagai mitra dagang memukul ekonomi Perancis dan sekutunya.
Pembuatan kapal, tali, dan industri lainnya yang mengandalkan pasar luar negeri mengalami penurunan produksi.
Akibatnya, banyak industri ditutup dan harga makanan pokok di sebagian besar benua Eropa naik.
Dekrit St. Cloud, yang dikeluarkan Napoleon pada Juli 1810 yang memberi izin membuka barat daya Perancis dan perbatasan Spanyol untuk perdagangan Inggris dan Amerika Serikat, secara tidak langsung adalah pengakuan bahwa blokadenya telah merugikan ekonominya sendiri lebih dari Inggris.