Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Mahmud Badaruddin II: Perjuangan dan Perang

Kompas.com - 23/06/2021, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Perang Menteng

Melalui konvensi London, 13 Agustus 1814, Raffles harus menyerahkan Palembang kepada Belanda.

Belanda kemudian mengangkat Herman Warner Muntinghe sebagai komisaris di Palembang.

Bertepatan dengan habisnya waktu ultimatum Belanda, Badaruddin II melancarkan perlawanan terhadap Belanda.

Pertempuran ini kemudian dikenal dengan Perang Menteng, pada 12 Juni 1819.

Pertempuran ini telah banyak memakan korban jiwa, di mana paling banyak ada pada pihak Belanda.

Kendati demikian, Belanda tidak menyerah. Mereka masih terus berusaha melawan Palembang.

Namun, Palembang memiliki pertahanan yang kuat, sehingga sulit ditembus oleh Belanda.

Sampai akhirnya Mutinghe memutuskan untuk kembali ke Batavia dengan membawa kekalahan.

Meski Mutinghe kembali ke Batavia, Badaruddin II telah mengira akan ada serangan balik, sehingga ia menyiapkan benteng yang lebih tangguh lagi.

Pertempuran kedua terjadi pada 21 Oktober 1819 oleh Belanda. Baru satu hari menyerang, pada 30 Oktober 1819, Belanda kembali ke Batavia. 

Serangan besar selanjutnya kembali terjadi pada 16 Mei 1821. 

Kontak senjata pertama terjadi pada 11 Juni 1821 hingga 20 Juni 1821. 

Akhirnya, pada 14 Juli 1821 Belanda berhasil menguasai Palembang. 

Baca juga: Abdurrahman Baswedan: Kehidupan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Akhir Hidup

Sultan Mahmud Badaruddin II dan keluarganya ditangkap dan diasingkan ke Ternate.

Ia menghabiskan sisa hidupnya di sana. Badaruddin II wafat pada 26 September 1852. 

Untuk menghargai setiap jasanya, namanya pun diabadikan menjadi nama bandara internasional di Palembang. 

Namanya juga dijadikan mata uang rupiah pecahan 10.000 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada 20 Oktober 2005. 

 

Referensi:

  • T Gurning, Elizabeth. Amurwani Dwi Lestariningsih. (2000). Bumi Sriwijaya. Indonesia: Departemen Pendidikan Nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com