Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Kompas.com - 14/06/2021, 07:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Selain makam Sultan Malik Al-Saleh dan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai juga meninggalkan beberapa makam raja lainnya.

Seperti contohnya Makam Sultan Muhammad Malik Al Zahir dan makam putranya, Sultan Mahmud Malik Az Zahir.

Baca juga: Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Lonceng Cakra Donya

Lonceng Cakra Donya adalah peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang diperkirakan dibuat pada 1409 M.

Lonceng setinggi 125 cm dan lebar 75 cm ini berupa mahkota besi berbentuk stupa.

Lonceng Cakra Donya diduga sebagai hadiah dari kekaisaran Cina kepada Sultan Samudera Pasai.

Dirham peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Samudera Pasai merupakan kerajaan makmur yang telah mengeluarkan mata uang sebagai alat pembayaran, yaitu uang dirham yang terbuat dari emas.

Dirham Kerajaan Samudera Pasai pertama kali dikeluarkan pada periode pemerintahan raja keduanya, yaitu Sultan Muhammad Malik Al Zahir.

Koin berbahan emas yang menjadi alat pembayaran ini kemudian diperkenalkan oleh orang-orang kerajaan kepada bandar perdagangan di nusantara, seperti bandar Malaka.

Atas dasar mata uang emas yang pernah ditemukan pula, dapat diketahui pula beberapa nama raja yang pernah memerintah di Kerajaan Samudera Pasai.

Hikayat Raja-Raja Pasai

Hikayat Raja-Raja Pasai adalah karya dalam Bahasa Melayu yang diperkirakan ditulis pada abad ke-14.

Isi karya sastra ini menceritakan tentang Kerajaan Samudera Pasai, termasuk mimpi Marah Silu yang bertemu Nabi Muhammad kemudian mengislamkannya.

 

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.
  • Hastuti, Sri. (2019). Peninggalan Bersejarah di Indonesia. Sukoharjo: Graha Printama Selaras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com