Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggalan Kerajaan Singasari

Kompas.com - 11/06/2021, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha di Pulau Jawa yang berkuasa pada abad ke-13.

Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok, yang setelah menjadi raja bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Letak Kerajaan Singasari berada di daerah Singasari, Malang.

Kerajaan ini berhasil mencapai puncak kejayaan saat diperintah oleh rajanya yang terakhir, yaitu Raja Kertanegara (1272-1292 M).

Selain membawa Singasari menuju kejayaan, di tangan Kertanegara pula kerajaan ini runtuh.

Salah satu faktor runtuhnya Kerajaan Singasari adalah lemahnya pertahanan karena raja dan jajarannya sibuk melakukan ekspansi ke luar Jawa.

Sumber sejarah yang membuktikan keberadaan Kerajaan Singasari cukup banyak.

Berikut ini peninggalan Kerajaan Singasari yang berupa prasasti, candi, dan arca.

Baca juga: Kerajaan Singasari: Letak, Silsilah, Kehidupan Sosial, dan Peninggalan

Prasasti Peninggalan Kerajaan Singasari

1. Prasasti Singasari

Prasasti yang dibuat pada 1352 Masehi ini ditemukan di Singasari, Malang.

Prasasti Singasari sengaja ditulis untuk mengenang pembangunan candi pemakaman di bawah pimpinan Gajah Mada.

2. Prasasti Wurare

Prasasti Wurare ditulis dengan Bahasa Sanskerta, di mana isinya berupa penghormatan untuk Raja Kertanegara yang oleh keturunannya dianggap telah mencapai derajat Jina atau Buddha Agung.

Prasasti ini juga mengisahkan tentang Arya Bharad yang membelah tanah Jawa menjadi dua kerajaan, yaitu Jenggala dan Panjalu, untuk menghindari terjadinya perang antara dua pangeran yang memperebutkan kekuasaan.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Singasari

Candi Peninggalan Kerajaan Singasari

Dalam bidang kebudayaan, masyarakat Singasari terkenal ahli dalam membuat candi.

Berikut ini beberapa candi peninggalan Kerajaan Singasari.

1. Candi Kidal

Candi Kidal adalah salah satu peninggalan Kerajaan Singasari yang dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa Anusapati, rajanya yang kedua.

Secara arsitektur, candi ini kental dengan budaya Jawa Timuran.

2. Candi Singasari

Candi berbentuk bujur sangkar ini terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari, Malang.

Seluruh candi terdiri dari tingkat bawah setinggi dua meter, kaki yang tinggi, tubuh yang ramping, dan atap berbentuk limas.

Candi Singasari adalah tempat peristirahatan Raja Kertanegara.

3. Candi Jago

Dari Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton, diketahui bahwa Candi Jago dibangun atas perintah Raja Kertanegara.

Kertanegara membangun candi ini sebagai penghormatan terhadap ayahnya, Sri Jaya Wisnuwardhana alias Ranggawuni.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari

4. Candi Katang Lumbang

Candi Katang Lumbang dibangun untuk peristirahatan terakhir Raja Tohjaya, yang berkuasa pada 1248 M.

5. Candi Kangenan

Candi Kangenan adalah peristirahatan terakhir untuk Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari.

6. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singasari, Malang.

Candi ini memiliki kaki juga badan berbentuk stupa, dan tidak dilengkapi dengan tangga seperti pada candi pada umumnya.

7. Candi Jawi

Candi Jawi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-13 ini terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan.

Dalam Kitab Negarakertagama, dikatakan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah Kertanegara sebagai tempat ibadah bagi umat Siwa-Buddha.

Baca juga: Ken Arok: Asal-usul, Pengkhianatan, dan Akhir Hidup

Arca Peninggalan Kerajaan Singasari

Selain membuat candi, masyarakat Singasari juga ahli dalam membuat patung atau arca.

Berikut ini beberapa arca peninggalan Kerajaan Singasari.

  • Arca Anusapati
  • Arca Wisnu Wardhana
  • Arca Ken Dedes
  • Arca Joko Dolok
  • Arca Dwarapala

 

Referensi:

  • Asiah, Nur. (2009). Peninggalan Bersejarah Indonesia. Jakarta: Mediantara Semesta.
  • Hastuti, Sri. (2019). Peninggalan Bersejarah di Indonesia. Sukoharjo: Graha Printama Selaras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com