Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Perlak: Sejarah, Puncak Kejayaan, dan Kemunduran

Kompas.com - 30/05/2021, 20:44 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Berikut daftar sultan yang pernah memerintah Kerajaan Perlak.

  • Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Syah (840 – 864 M)
  • Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Rahim Syah (864 – 888 M)
  • Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abbas Syah (888 – 913 M)
  • Sultan Alaiddin Sayid Maulana Ali Mughayat Syah (915 – 918 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Johan Berdaulat (928 – 932 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Johan Berdaulat (932 – 956 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Johan Berdaulat (956 – 983 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Johan Berdaulat (986 – 1023 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Johan Berdaulat (1023 – 1059 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Johan Berdaulat (1059 – 1078 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Johan Berdaulat (1078 – 1109 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Johan Berdaulat (1109 – 1135 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Johan Berdaulat (1135 – 1160 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Johan Berdaulat (1160 – 1173 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Johan Berdaulat (1173 – 1200 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Johan Berdaulat (1200 – 1230 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II Johan Berdaulat (1230– 1267 M)
  • Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 – 1292 M)

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Samudera Pasai

Pergolakan di Kerajaan Perlak

Dengan berdirinya Kerajaan Perlak, semakin banyak orang Arab dari kalangan Syiah ataupun Sunni yang datang untuk berdagang.

Kedua aliran ini bahkan terus menyebarkan pengaruhnya hingga timbul perlawanan terbuka pada masa pemerintahan Sultan Sayid Maulana Ali Mughayat Syah (915-918 M).

Peperangan antara dua aliran ini terus berlangsung hingga akhirnya dapat diredam setelah dibuat perjanjian damai yang disebut dengan Perjanjian Alue Meuh.

Perjanjian tersebut mengatur pembagian Kerajaan Perlak menjadi dua, yakni:

  1. Perlak Baroh (Syiah) yang berpusat di Bandar Khalifah dengan wilayah dipesisir.
  2. Perlak Tunong (Sunni) dengan wilayah di pedalaman.

Kendati demikian, Islam Syiah tidak berkembang karena Perlak Baroh dihancurkan oleh Kerajaan Sriwijaya.

Kondisi inilah yang membangkitkan semangat bersatunya kembali kepemimpinan dalam Kesultanan Perlak.

Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat akhirnya ditetapkan sebagai Sultan ke-8 Perlak dan melanjutkan perlawanan terhadap Sriwijaya hingga 1006 M.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Puncak kejayaan Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak terkenal sebagai penghasil kayu Perlak, kayu berkualitas tinggi untuk bahan pembuatan kapal.

Hasil alamnya ini yang menarik para pedagang dari Gujarat, Arab, dan India untuk datang hingga membuat Kerajaan Perlak berkembang menjadi bandar niaga yang maju.

Kondisi ini juga mendorong perkawinan antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat, yang akhirnya membuat Perlak menjadi pusat penyebaran Islam di nusantara.

Kerajaan Perlak kemudian mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II (1230-1267 M).

Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat, terutama dalam bidang pendidikan Islam dan perluasan dakwah.

Kemunduran Kerajaan Perlak

Ketika masih berkuasa, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II mengawinkan putrinya, Putri Ganggang Sari dengan raja Kerajaan Samudera Pasai, Malik Al-Saleh.

Kesultanan Perlak berakhir setelah rajanya yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat wafat pada 1292 M.

Sejak saat itu, Kerajaan Perlak bersatu dengan Kerajaan Samudera Pasai.

 

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Stori
Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com