Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Walanda Maramis: Kehidupan, Kiprah, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 28/05/2021, 19:11 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Maria Walanda Maramis dikenal sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. 

Ia turut berupaya memperjuangkan emansipasi wanita, khususnya memajukan hak dan kondisi perempuan pada awal abad ke-20.

Beberapa upaya yang ia kerahkan yaitu dengan mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) tahun 1917 di Manado. 

Selain itu, Walanda juga sukses memperjuangkan hak pilih perempuan dalam Badan Perwakilan Minahasa pada 1921. 

Baca juga: Sejarah Awal Kerajaan Gowa-Tallo

Kehidupan

Maria Walanda Maramis lahir di Kema, sebuah kota kecil di Sulawesi Utara, pada 1 Desember 1872. 

Orang tuanya bernama Maramis dan Sarah Rotinsulu.

Maria merupakan anak paling bungsu dari tiga bersaudara, kakak perempuannya Antje dan kakak laki-lakinya Andries. 

Saat berusia 6 tahun, Walanda menjadi yatim piatu. Sejak saat itu, ia pun diasuh oleh pamannya. 

Maria hanya bersekolah sampai di tingkat dasar, selama tiga tahun. 

Saat itu, anak-anak perempuan Minahasa tidak diperbolehkan sekolah lebih tinggi. 

Mereka harus tinggal di rumah untuk menunggu dipersunting. Maria pun terpaksa mengikuti aturan itu. 

Namun, meski demikian, Maria banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar.

Salah satunya Ten Hove, pendeta Belanda di Maumbi, yang membuatnya terinspirasi untuk memajukan kaum wanita di Minahasa.

Baca juga: Janatin alias Usman: Kehidupan, Karier Militer, dan Bom di Singapura

Kiprah

Saat berusia 18 tahun, Maria menikah dengan Jozef Frederik Calusung Walanda, seorang guru bahasa di HIS Manado. 

Mereka tinggal di Airmadidi dan Maumbi, Minahasa Utara. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com