Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Walanda Maramis: Kehidupan, Kiprah, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 28/05/2021, 19:11 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Tadinya pemungutan suara hanya diberikan oleh kepada kaum pria, sebagai perwakilan. 

Namun, Maria memperjuangkan hak perempuan untuk turut memberikan suara dalam memilih perwakilan pada saat itu.

Usahanya pun sampai ke Batavia.

Pada 1921, Belanda akhirnya mengizinkan partisipasi perempuan dalam pemilihan perwakilan Minahasa Raad, Dewan Rakyat di Minahasa.

Baca juga: Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional

Akhir Hidup

Di akhir perjalanan hidupnya, kondisi kesehatan Maria semakin menurun.

Salah satu faktor penyebabnya adalah usia. Pada 22 April 1924, Maria meninggal dunia.

Pada 20 Mei 1969, berdasarkan Surat Kepres No 012/TK/1969, Maria dianugerahi gelar Pahlawan Indonesia.

Pemda Minahasa juga membangun Monumen Maria Walanda Maramis di Desa Maumbi untuk mengenang jasanya.

Selain itu, setiap tanggal 1 Desember, rakyat Minahasa memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis. 

Referensi: 

  • Walanda Matuli. (1983). Ibu Walanda Maramis. Jakarta: PT Sinar Agape Press. hal. 78. 
  • Kaungan, Ivan.R.B. (2017). Jangan Lupakan PIKAT Anak Bungsuku. Papua: Penerbit Aseni. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com