Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad

Kompas.com - 24/05/2021, 16:15 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa setelah Khulafaur Rasyidin dan Bani Umayyah.

Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muttalib.

Dinasti Abbasiyah memerintah di Baghdad, Irak, selama lima abad, yakni antara 750 - 1258 M.

Kekhalifahan ini pertama-tama memusatkan pemerintahannya di Kufa, Irak modern. Tetapi pada 762 M, dilakukan pemindahan ibu kota.

Khalifah yang memindahkan ibukota pemerintahan dari Damaskus ke Bagdad adalah Al-Mansur.

Periode Abbasiyah ditandai dengan mengandalkan birokrat Persia (terutama keluarga Barmakid) untuk memerintah wilayah-wilayah tersebut serta meningkatnya keterlibatan muslim non-Arab dalam ummah (komunitas nasional).

Selain itu, Baghdad menjadi pusat sains, budaya, filsafat, dan penemuan, hingga periode pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah dikenal sebagai zaman keemasan Islam.

Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan

Pemindahan ibu kota pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad

Pada masa Daulah Umayyah, pemerintahannya berpusat di Damaskus, di Suriah, dan kekuasaan Islam semakin menyebar luas hingga Benua Eropa.

Setelah Daulah Umayyah digulingkan dalam Revolusi Abbasiyah pada 750 M, Bani Abbasiyah resmi berkuasa.

Perubahan pertama yang dilakukan Dinasti Abbasiyah adalah memindahkan ibu kota pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad, Irak, pada 762 M.

Alasan pemindahan yang dilakukan di bawah kuasa Al-Mansur ini adalah karena kedekatan lokasi Baghdad dengan Iran yang merupakan basis kekuatan Abbasiyah.

Terlebih lagi, Baghdad memiliki lokasi strategis, di tepi Sungai Tigris yang subur dan terletak pada jalur perdagangan yang penting.

Baca juga: Sejarah Singkat Khulafaur Rasyidin

Selain itu, pemindahan ini merupakan bagian dari tuntutan mawali Persia untuk mengurangi dominasi Arab di kekaisaran.

Seperti diketahui, Abbasiyah sangat bergantung pada dukungan Persia dalam menggulingkan Bani Umayyah.

Pada periode ini, sebuah posisi baru, yaitu wazir, juga dibentuk untuk mendelegasikan otoritas pusat dan otoritas yang lebih besar lagi kepada amir lokal.

Oleh karenanya, periode pertama pemerintahan Daulah Abbasiyah ini disebut dengan masa pengaruh Persia pertama, yang berlangsung antara 750-847 M.

Selain pemindahan ibu kota pemerintahan, periode ini Islam mengalami kejayaan dan mencapai masa keemasan.

Kejayaan Islam ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.

 

Referensi:

  • Galbinst, Yuri. (2010). Islam: Dari Rashidun ke Kekhalifahan Abbasiyah. Caceres: Cambridge Stanford Books.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com