Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ario Soerjo: Kehidupan, Kiprah, dan Tragedi Pembunuhan

Kompas.com - 20/05/2021, 17:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Suryo pun membuat perjanjian gencatan senjata dengan komandan pasukan Inggris, Mallaby, pada 26 Oktober 1945. 

Namun, tetap saja meletus pertempuran tiga hari di Surabaya, yaitu pada 28 sampai 30 Oktober.

Pertempuran ini membuat Inggris terdesak. 

Presiden Soekarno memutuskan datang ke Surabaya untuk mendamaikan kedua belah pihak. 

Komandan pasukan bernama Jenderal Mansergh mengultimatum rakyat Surabaya supaya menyerahkan semua senjata tanggal 9 November 1945. 

Jika tidak, maka keesokan harinya, Surabaya akan dihancurkan. 

Gubernur Suryo yang mengetahui hal tersebut dengan tegas mengatakan bahwa arek-arek Surabaya akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan.

Maka pertempuran besar meledak antara rakyat Jawa Timur melawan Inggris di Surabaya yang dimulai pada 10 November 1945. 

Baca juga: Sahardjo: Kehidupan, Pendidikan, Karier Hukum, dan Akhir Hidupnya

Tragedi Pembunuhan Soerjo

Tragedi Pembunuhan Soerjo adalah tragedi pembunuhan gubernur pertama Jawa Timur, yaitu Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo

Gubernur Soerjo dikenal sebagai sosok yang pemberani.

Pada 18 September 1948, PKI yang dipimpin Musso melakukan pemberontakan di Madiun. 

Awalnya PKI hanya berfokus untuk melakukan gerakan di Solo dan Madiun saja, namun mereka berhasil dipukul mundur oleh TNI hingga ke pelosok Jawa Timur. 

Dalam gerakan mundur ini, pada November 1948, mereka melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap feodal (susunan masyarakat yang dikuasai kaum bangsawan).

Salah satu yang menjadi korban adalah adik dari Soerjo bernama R.M. Sarjoeno yang merupakan Wedana Sepanjang (camat). 

Pada 10 November 1948, Soerjo berangkat dari Yogyakarta menuju Madiun. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com