Istrinya adalah Dewi Parwati, putri raja Kerajaan Kalingga.
Hal ini membuat Mandiminyak berkuasa di dua kerajaan, yaitu Kerajaan Galuh dan Kalingga.
Karena itu, pada masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kerajaan Galuh mencapai Surabaya sekarang ini.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara
Setelah tujuh tahun berkuasa, Raja Mandiminyak menyerahkan takhta kepada putranya, Sanna yang bergelar Prabu Bratasenawa.
Pada masa pemerintahannya, terjadi kudeta oleh Purbasora, saudara tirinya.
Oleh karenanya, Senna meloloskan diri dan meminta perlindungan Sri Maharaja Tarusbawa, sahabat baiknya.
Sanjaya adalah putra dari Sanna yang menjadi pendiri Kerajaan Mataram Kuno.
Istrinya adalah putri dari Sri Maharaja Tarusbawa, raja pertama Kerajaan Sunda.
Dengan bantuan Sri Maharaja Tarusbawa, Sanjaya berhasil menuntut balas pada Purbasora dengan menundukkan Kerajaan Galuh.
Pada masa inilah Galuh kembali bersatu dengan Kerajaan Sunda.
Wastukancana adalah raja Kerajaan Sunda Galuh bersatu yang memerintah antara 1371-1475 masehi.
Ayahnya adalah Prabu Maharaja Linggabuana yang gugur dalam Perang Bubat bersama kakaknya, Dyah Pitaloka Citraresmi.
Pada masa pemerintahan Wastukancana, Kerajaan Galuh mencapai puncak kejayaannya.
Dalam Carita Parahyangan diceritakan bahwa kehidupan rakyat Galuh sangat tenteram dan sejahtera pada masa pemerintahannya.
Wastukancana adalah raja yang berumur panjang hingga memerintah kerajaan selama 104 tahun.
Raja bijaksana ini mangkat pada 1475 masehi dan dipusarakan di Nusalarang.
Referensi: