Kemudian, pada akhir tahun 1901, ia mendirikan klub pertamanya bernama Societet Soetrohardjo, sejenis perpustakaan sederhana.
Baca juga: Jong Bataks Bond: Latar Belakang dan Tokoh-tokohnya
Pada zaman pergerakan politik, Suryopranoto turut terlibat dalam beberapa pergerakan, sebagai berikut:
Budi Utomo
Saat ia kembali ke Yogyakarta pada 1908, Suryopranoto menggabungkan dirinya pada organisasi Budi Utomo.
Dalam organisasi tersebut ia diangkat menjadi Sekretaris Pengurus Besar yang berkedudukan di Yogyakarta.
Perasuransian Jiwa O.L.Mij Boemi Poetra
Asuransi Jiwa ini dikemukakan oleh Pak Dwidjosewojo, pendiri Bumiputra, dalam Kongres Budi Utomo di Yogyakarta pada akhir tahun 1910.
Ia menyampaikan idenya kepada Kongres Perserikatan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) di Magelang.
Usul tersebut disambut dengan baik pada 12 Februari 1912 dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB.
Saat ini sudah berubah menjadi Perasuransian Jiwa O.L.Mij Boemi Poetra.
Suryopranoto menjadi salah satu Dewan Komisaris.
Baca juga: Perang Bubat: Latar Belakang, Lokasi, dan Dampaknya
Barisan Kerja (Arbeids leger) Adhi Dharma
Suryopronoto memutuskan untuk keluar dari Budi Utomo, karena menganggap organisasi tersebut tidak bersifat kerakyatan dan tidak revolusioner.
Setelah itu, ia kembali memperluas aktivitasnya langsung di kalangan rakyat kecil dengan mendirikan Arbeidsleger Adhi Dharma (Barisan Kerja A.D).
Keberhasilan yang diraih dalam organisasi ini adalah:
Sarekat Islam
Suryopranoto masuk dalam Sarekat Islam (SI) pada tahun 1919.
Berkat keaktifan, ketangkasan, dan keberaniannya, ia menduduki jabatan sebagai pembantu utama Cokroaminoto, pemimpin SI.
Referensi: