Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balaputradewa, Pembawa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - 06/05/2021, 15:32 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Balaputradewa adalah raja Kerajaan Sriwijaya yang berkuasa pada abad ke-9.

Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Sriwijaya berhasil mencapai puncak kejayaannya.

Kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti bidang maritim, politik, dan ekonomi.

Wilayah kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.

Bahkan Sriwijaya disebut sebagai negara nasional pertama di nusantara sebab wilayahnya begitu luas, hingga meliputi hampir seluruh Indonesia.

Ketika Balaputradewa berkuasa, agama Buddha juga mengalami perkembangan pesat.

Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Perdebatan asal-usul Balaputradewa

Dalam prasasti Nalanda, disebutkan bahwa Balaputradewa adalah raja besar Kerajaan Sriwijaya yang merupakan cucu seorang raja Jawa bernama Dharanindra.

Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira yang merupakan keturunan Wangsa Syailendra dan ibunya bernama Dewi Tara, putri Sri Dharmasetu dari Wangsa Soma.

Berdasarkan kemiripan nama, seorang filolog Belanda bernama De Casparis menyamakan Samaragrawira dengan Samaratungga.

Dan sepeninggal Samaratungga, terjadi perang saudara memperebutkan takhta antara Balaputradewa melawan Rakai Pikatan, suami saudarinya, Pramodawardhani.

Balaputradewa yang kalah kemudian menyingkir ke Sumatera.

Teori ini dibantah oleh filolog Indonesia, Slamet Muljana, karena Samaratungga hanya memiliki seorang anak, yaitu Pramodawardhani.

Sedangkan Balaputradewa adalah adik Samaratungga yang meninggalkan Jawa bukan karena kalah perang, tetapi karena memang tidak memiliki hak atas takhta tanah Jawa.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Sriwijaya

Masa pemerintahan Balaputradewa

Sebagai keturunan Wangsa Syailendra, Balaputradewa berhasil menjadi raja di Sriwijaya.

Pada masa kejayaannya, daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.

Selain itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha Mahayana di Asia Tenggara.

Raja Balaputradewa juga menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala dari India yang kala itu dipimpin oleh Raja Dewapala Dewa.

Raja ini menghadiahkan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk mendirikan asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda.

Hal tersebut menandakan Balaputradewa memerhatikan ilmu pengetahuan bagi generasi mudanya.

 

Referensi:

  • Irfan, N.K.S. (2015). Kerajaan Sriwijaya: Pusat Pemerintahan dan Perkembangannya. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com