Negara Israel Nyaris Didirikan di Kenya

Dalam bukunya yang berjudul Der Judenstaat (Negara Yahudi), sang Bapak Zionisme Theodor Herzl menuliskan bahwa orang-orang Yahudi harus meninggalkan Eropa menuju Palestina.

Palestina adalah tanah air yang secara historis, menurut orang-orang Yahudi, dijanjikan untuk mereka.

Masalahnya adalah, selama berabad-abad wilayah Palestina telah dihuni oleh mayoritas penduduk Arab, meliputi Muslim Arab, Kristen, dan komunitas Yahudi.

Inggris sempat menawarkan agar para Zionis mendirikan permukiman Yahudi di wilayah barat Kenya, yang saat itu masih menjadi jajahan Inggris.

Namun, usulan tersebut ditolak banyak pihak dan Zionis mendeklarasikan berdirinya negara Israel di wilayah Palestina pada 1948.

Skema Uganda

Usulan Inggris agar kalangan Yahudi membentuk tanah air di Kenya dikenal sebagai Skema Uganda (Uganda Scheme) atau Rencana Uganda.

Skema Uganda dicetuskan oleh Menteri Urusan Kolonial Inggris Joseph Chamberlain.

Pada 1903, Chamberlain menawarkan agar para Zionis mendirikan permukiman Yahudi di dataran tinggi Guas Ngishu di wilayah di Afrika Timur yang dikuasai Inggris.

Daerah yang ditawarkan itu sebenarnya masih masuk dalam wilayah barat Kenya, tetapi Chamberlain salah menyebutnya sebagai Uganda.

Karena itu, gagasannya dikenal sebagai Skema Uganda, bukan Skema Kenya.

Theodor Herzl tidak langsung menolak usulan tersebut, karena menurutnya kurang bijaksana secara politis.

Bagi Herzl, dengan adanya usulan tersebut berarti gerakan Zionis yang diperjuangkannya tidak dipandang sebelah mata oleh kekuatan besar di Eropa, dalam hal ini Inggris.

Alih-alih menjadi penghalang, Herzl menganggap Skema Uganda dapat menjadi batu loncatan bagi tujuannya.

Herzl berharap Inggris perlahan menyadari bahwa persoalan Zionis hanya dapat diselesaikan di Palestina.

Skema Uganda dipaparkan Herzl dalam Kongres Zionis Dunia Keenam di Basel, Swiss, pada Agustus 1903.

Herzl menggambarkan Skema Uganda sebagai tempat perlindungan sementara bagi kalangan Yahudi untuk menghindari meningkatnya antisemitisme di Eropa.

Namun Skema Uganda ditentang keras oleh Zionis dan penduduk koloni Afrika Timur.

Pada Desember 1904, komisi khusus yang terdiri dari perwakilan Inggris, Zionis, dan seorang penjelajah, ditugaskan ke Kenya.

Meski terdapat perbedaan dalam laporan mereka, Skema Uganda akhirnya ditarik.

Alasan penarikan tersebut adalah ketidaksetujuan dari mantan komisaris tinggi Afrika Timur dan protes dari pemukim kulit putih di Kenya.

Tindakan Herzl benar, tanpa bersusah payah menolak pun ia tahu bahwa orang-orang Yahudi tidak akan pernah mendirikan tanah air di Kenya.

Dalam surat edarannya kepada eksekutif Zionis, Chamberlain menyatakan bahwa Skema Uganda telah mati.