Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Fakta Sejarah tentang Muawiyah bin Abu Sufyan

Sebelum mendirikan kekhalifahan Islam, Muawiyah diketahui sebagai salah satu sosok yang menentang dakwah Nabi Muhammad.

Di samping itu, masih banyak fakta tentang Muawiyah bin Abu Sufyan.

Berikut ini enam fakta sejarah tentang Muawiyah bin Abu Sufyan.

Pernah menyembunyikan keislamannya

Muawiyah adalah putra dari Abu Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah, dua tokoh Quraisy yang menentang dakwah Islam Nabi Muhammad.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muawiyah memeluk Islam bersama ayah dan ibunya ketika peristiwa Fathu Mekkah atau pembebasan Mekkah oleh Nabi Muhammad pada tahun 630.

Namun ada juga yang menyebut bahwa Muawiyah masuk Islam pada saat terjadinya peristiwa Umrah Qadha (umrah pengganti) pada tahun 7 H atau 628 Masehi.

Muawiyah sendiri pernah menyatakan bahwa ia telah memeluk Islam sejak sebelum Fathu Mekkah, tetapi memilih merahasiakan keislamannya karena sang ayah dan situasi saat itu.

Seperti pernah diriwayatkan Ibnu Katsir, Muawiyah pernah mengatakan bahwa, "Tatkala Rasulullah tiba di Mekkah dalam umrah qadha, aku benar-benar sudah memercayai ajaran beliau. Ketika beliau menaklukkan Mekkah, barulah aku terus terang menyatakan keislamanku."

Seorang penulis wahyu

Muawiyah bin Abi Sufyan adalah salah seorang sahabat yang dipercaya menulis wahyu oleh Nabi Muhammad.

Setelah menyatakan keislamannya, Muawiyah disambut hangat oleh Rasulullah.

Muawiyah bahkan dipercaya untuk mencatat wahyu Al Quran di hadapan Rasulullah.

Muawiyah mengemban tugasnya sebagai juru tulis wahyu hingga Nabi Muhammad wafat pada tahun 632.

Pernah menjadi Gubernur Suriah

Setelah Nabi Muhammad wafat, dimulailah masa Khulafaur Rasyidin, di mana Abu Bakar dipilih untuk melanjutkan perjuangan memimpin umat Islam.

Pada masa Khalifah Abu Bakar, Muawiyah diangkat sebagai salah satu komandan militer Islam di bawah Panglima Abu Ubaidah bin Jarrah.

Semasa menjadi komandan militer, berbagai peperangan ia lewati dan berhasil menguasai Palestina, Suriah, hingga Mesir dari kekuasaan Romawi Timur.

Ketika Khalifah Abu Bakar meninggal dan digantikan oleh Umar bin Khattab, Muawiyah mendapat tugas sebagai gubernur di Suriah.

Semasa menjabat sebagai gubernur Suriah, salah satu Prestasi Muawiyah bin Abu Sufyan adalah mendirikan angkatan laut Islam yang pertama.

Terlibat Perang Shiffin melawan Ali bin Abi Thalib

Setelah pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan pada 656, Ali bin Abi Thalib yang merupakan sepupu dan menantu Nabi Muhammad, diangkat menjadi khalifah yang baru.

Namun, pengangkatan Ali sebelum penyelesaian kasus pembunuhan Utsman ditentang oleh beberapa pihak, salah satunya Muawiyah.

Jabatan Muawiyah bin Abu Sufyan ketika terpilihnya Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah Rasyidin adalah masih sebagai Gubernur Suriah.

Muawiyah, yang notabene adalah sepupu Utsman, menyatakan hanya akan mengakui Ali sebagai khalifah setelah para pembunuh Utsman tertangkap.

Alhasil, meletus Perang Shiffin pada tahun 657, yang diakhiri dengan peristiwa tahkim atau bisa disebut arbitrase, yaitu perundingan untuk mendamaikan dua pihak yang bersengketa dengan bantuan penengah.

Pendiri sekaligus khalifah pertama Bani Umayyah

Selepas wafatnya Khalifah Ali, putra tertuanya, Hasan bin Ali dibaiat oleh orang-orang Madinah menjadi khalifah selanjutnya.

Namun, sekitar tiga bulan setelah dibaiat, Hasan bin Ali memilih menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah I.

Hasan bin Ali memilih menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah I guna menghindari perang berkepanjangan di antara umat Islam.

Setelah penyerahan tersebut, Muawiyah mendirikan Kekhalifahan Bani Umayyah dengan pusat pemerintahan di Damaskus, Suriah.

Muawiyah bin Abu Sufyan kemudian dikenal sebagai pendiri sekaligus khalifah pertama Bani Umayyah.

Mengganti sistem khilafah menjadi sistem monarki

Pada masa pemerintahannya yang berlangsung dari tahun 661 hingga 680, Muawiyah banyak mengeluarkan kebijakan untuk membangun kekhalifahannya.

Salah satu kebijakan pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan yang paling kontroversial adalah penggantian sistem kepemimpinan dari khilafah menjadi sistem monarki atau dinasti.

Muawiyah mengganti sistem pengangkatan khalifah, yang sebelumnya menganut sistem pemilihan menjadi sistem dinasti.

Sistem pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan ini menimbulkan kontroversi karena melanggar perjanjiannya dengan Hasan bin Ali.

Ketika menyerahkan kepemimpinannya, Hasan menyatakan bahwa setelah Muawiyah, pemilihan atau pengangkatan khalifah harus diserahkan kembali padanya dan musyawarah umat Muslim.

Namun, Muawiyah justru menobatkan putranya, Yazid bin Muawiyah, sebagai putra mahkota yang akan menggantikan kedudukannya.

Yazid pun menjadi khalifah Bani Umayyah kedua, menyusul wafatnya Muawiyah pada tahun 680.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/16/210000479/6-fakta-sejarah-tentang-muawiyah-bin-abu-sufyan

Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke