Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Gus Dur Pakai Celana Pendek saat Menyapa Pendukung di Istana?

Presiden Republik Indonesia saat itu, Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur, tampil di luar Istana Merdeka dalam pakaiannya yang sangat tidak biasa, yaitu celana pendek dan kaus berkerah.

Dalam momen tersebut, ia ditemani oleh putrinya, Yenny Wahid, dan sejumlah pegawai Istana.

Momen ini terjadi sebagai tanggapan terhadap pencabutan mandat presiden yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada siang hari tanggal 23 Juli 2001.

Meskipun situasi politik saat itu sangat tegang, Gus Dur dengan tenang melambaikan tangan kepada ribuan pendukungnya yang berkumpul di depan Istana Merdeka.

Keputusannya untuk tampil santai dan mengenakan pakaian tak lazim tersebut menciptakan salah satu momen paling berkesan dalam memori masyarakat Indonesia yang terus diingat sebagai simbol keteguhan dan sikap unik dari sosok Gus Dur.

Berbagai versi pendapat dari tindakan kontroversi Gus Dur

Ketika Gus Dur mengenakan celana pendek saat bertemu dengan para pendukungnya di depan Istana, terdapat beberapa versi cerita yang beredar.

Menurut Wahyu Muryadi, Kepala Protokoler Istana, Gus Dur sengaja keluar untuk menenangkan pendukungnya yang berkumpul di depan Istana setelah datang dari berbagai daerah.

Namun, ada miskomunikasi yang terjadi sehingga Gus Dur keluar dengan mengenakan celana pendek.

Wahyu menjelaskan bahwa Gus Dur awalnya ingin berganti pakaian sebelum menemui pendukungnya, tetapi ajudan yang menuntunnya salah paham dan mengarahkannya keluar Istana.

Putri Gus Dur, Alissa Wahid, memiliki versi yang berbeda.

Menurutnya, Gus Dur sendiri yang memutuskan untuk bertemu dengan demonstran dengan mengenakan celana pendek.

Awalnya, Gus Dur hendak mengenakan pakaian lengkap, tetapi kemudian ia merasa tidak perlu berganti baju dan memilih untuk mengenakan celana pendek.

Terdapat juga cerita lain dari mantan wartawan Harian Kompas yang bertugas di Istana, Joseph Osdar. Ia mengatakan bahwa Gus Dur pertama kali bertemu dengan demonstran dalam pakaian biasa, bukan bercelana pendek.

Namun, saat pertama kali bertemu, tidak ada wartawan yang meliputnya.

Lalu setelahnya, Gus Dur pun mengganti pakaian menjadi celana pendek dan kembali keluar untuk bertemu dengan demonstran.

Mengapa Gus Dur memakai celana pendek?

Menanggapi pertanyaan dari tindakan kontroversialnya malam itu, Gus Dur pun meresponsnya dengan santai.

"Lha, ya, itu supaya saya enggak dianggap sebagai presiden," tutur Gus Dur dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Andy F. Noya dalam acara Kick Andy.

Ketika ditanya mengenai manfaatnya, Gus Dur dengan tenang menjawab, "Orang jadi dingin hatinya, enggak jadi marah".

Tindakan ini seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa ada hal yang lebih penting daripada tampilan formal atau aturan protokol.

Dalam hal ini, Gus Dur ingin memfokuskan pada pesan yang ingin ia sampaikan, bukan hanya pada penampilannya yang resmi.

Dengan langkah kontroversial ini, Gus Dur berhasil mengalihkan kemarahan dan ketegangan di kalangan pendukungnya.

Walaupun tetap ada yang menilai penggunaan celana pendek sebagai perilaku merendahkan martabat kepresidenan.

Akan tetapi, bagi Gus Dur, substansi dan pesan di balik tindakan itu memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sekadar menjaga citra atau tampilan formal sebuah jabatan.

Referensi:

  • HIDAYATULLOH, N. S., & PAMUNGKAS, H. (2018). Dagelan Politik Gus Dur Tahun 1999-2001. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejaraha, 6(3).

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/16/180000779/mengapa-gus-dur-pakai-celana-pendek-saat-menyapa-pendukung-di-istana-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke