Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Misteri Pembunuhan Bugsy Siegel, Masalah Kartel atau Asmara?

Bugsy memiliki peran penting dalam pengembangan Las Vegas Strip dan memiliki pengaruh yang kuat dalam operasi mafia Amerika.

Bugsy Siegel lahir dan dibesarkan di Brooklyn, New York, dalam keluarga imigran Yahudi.

Karena selalu mengalami tekanan ekonomi sejak kecil, Bugsy berambisi untuk menjadi kaya dengan memilih jalur pintas, yaitu hidup dalam dunia kejahatan.

Ambisi masa kecilnya berhasil menjadikan Bugsy sebagai seorang mafia yang hingga saat ini tetap dikenal sebagai pencetus pengembangan perjudian di Las vegas.

Kesuksesan Bugsy Siegel berakhir pada 20 Juni 1947, ketika ia menjadi korban pembunuhan.

Siapakah pembunuh Siegel? Teka-teki tersebut masih menjadi misteri hingga saat ini.

Tragedi pembunuhan Bugsy Siegel

Pada 20 Juni 1947, terjadi penembakan di wilayah Selatan California. Kejadian ini berlangsung enam bulan setelah pembukaan hotel dan kasino Flamingo yang dimiliki oleh Bugsy Siegel di Las Vegas Strip.

Kematian tragis Siegel di rumah pacarnya, Virginia Hill, di Beverly Hills, pada malam di bulan Juni itu tetap menjadi misteri populer dalam lingkaran mafia.

Setiap tahun menjelang peringatan kematiannya, spekulasi tentang siapa yang membunuh gangster kelahiran Brooklyn itu selalu menjadi bahan pembahasan menarik.

Penulis Ed Reid dan Ovid Demaris, dalam bukunya yang berjudul The Green Felt Jungle, membahas pengaruh mafia dan korupsi politik di Las Vegas dan apa yang sebenarnya terjadi pada malam pembunuhan Siegel.

Pada pukul 22.45, seseorang penembak jitu dengan senapan berkaliber .30 meletakkan larasnya pada palang susun dari gazebo yang ditutupi oleh mawar di luar dan kemudian menembakkan sembilan proyektil berlapis baja melalui jendela ke ruang tamu rumah Hill.

Siegel yang sedang membaca salinan Los Angeles Times di ruang tamu tersebut pun tertembak empat kali, dua kali di kepala dan dua kali di tubuh saat duduk di sofa yang dilapisi kain chintz.

Dari lima tembakan yang meleset, salah satunya menghancurkan patung marmer Bacchus di atas piano besar, dan satu lagi menembus lukisan.

Sahabat Siegel dan mitra bisnisnya di Hollywood, Allen Smiley, juga berada di sofa bersamanya pada saat tembakan terjadi.

Namun, setelah tembakan meleset, Smiley terjatuh ke lantai. 

Pada saat itu, Virginia Hill tidak berada di rumah. Ia sedang berada di Paris karena seminggu sebelumnya bertengkar dengan Siegel.

Jadi, siapa yang melakukan pembunuhan ini?

Banyaknya teori bermunculan megenai siapa pembunuh Siegel sebenarnya.

Berdasarkan buku terbitan 1967 yang berjudul We Only Kill Each Other karya Dean Jennings, para pemimpin mafia pernah mengadakan agenda pertemuan di Havana, Kuba, termasuk teman kecil Siegel, Meyer Lansky.

Mereka berkumpul dengan sangat marah akibat biaya tambahan selama konstruksi Flamingo sehingga segala investasi dan uang telah terbuang sia-sia.

Mereka curiga bahwa Siegel dan Virginia Hill telah mencuri uang dari proyek itu.

Menurut film Bugsy tahun 1991, Lansky menelepon Siegel di Flamingo dan memberitahunya agar datang ke Los Angeles untuk pertemuan dengan Gus dan Moe yang diduga adalah tokoh kriminal Gus Greenbaum dan Moe Sedway.

Kemudian, di rumah Hill, Siegel ditembaki oleh penyerang yang tidak terlihat menembak dari luar rumah.

Oleh karena itu, terdapat dugaan bahwa penembakan itu merupakan perintah dari para mafia yang tidak menyukai Bugsy Siegel, salah satunya Lansky.

Sebuah berita tahun 2008 tentang Siegel di Las Vegas Sun, menyebutkan bahwa Carbo dan seorang pembunuh lainnya, Frankie Carranzo, disebut sebagai orang yang "mungkin" terlibat dalam pembunuhan Siegel.

Menurut wartawan asal New York bernama Larry McShane, bos Mafia asal Philadelphia, yaitu Ralph Natale, yakin bahwa pembunuhan terhadap Siegel dilakukan oleh Carbo dan direncanakan oleh Lansky dengan dugaan masalahan keuangan pembangunan Flamingo.

Namun, teori tersebut dipatahkan oleh Bernie Sindler, salah satu kenalan Bugsy, mengungkapkan bahwa untuk membunuh Siegel tidak mudah dan memerlukan izin dari Charles "Lucky" Luciano yang dianggap kepala segalanya di kalangan mafia.

Bernie yakin Luciano tidak akan memberikan izin pembunuhan itu sehingga Siegel menjadi tak tersentuh.

Sindler menegaskan motif keuangan yang dicurigai sebagai alasan pembunuhan Siegel juga bukanlah faktor relevan.

Sebab, pada Mei 1947, setelah hotel-kasino itu dibuka kembali, Lansky mendapatkan pendapatan sebesar 10 juta dolar dalam empat pekan.

Selain itu, metode yang digunakan untuk membunuh Siegel juga tidak sejalan dengan cara pembunuhan para mafia.

Menembak dari luar rumah akan meningkatkan risiko meleset, kata Sindler.

Itu bukan cara pembunuh mafia menjalankan tugas mereka.

Metode yang lebih disukai mafia adalah tembakan ke belakang kepala oleh pembunuh yang duduk di belakang korban di dalam mobil karena dapat mengurangi risiko meleset.

Sindler sangat yakin bahwa penembak Siegel adalah salah satu saudara laki-laki Virginia Hill, seorang Marinir Amerika Serikat bernama Bob atau Bill. Motifnya karena Siegel sering menganiaya Hill.

Lebih lanjut, Sindler menegaskan bahwa hubungan Siegel dan Hill adalah hubungan cinta-benci.

Walaupun berbagai spekulasi bermunculan, tetapi hingga saat ini, tidak ada yang pernah didakwa dalam pembunuhan tersebut sehingga siapa yang membunuh Siegel pun masih menjadi misteri.

Referensi:

  • Henry, L. (2018). Who Killed Benjamin "Bugsy" Siegel? Speculation Rages On Over Celebrity Mobster's Murder. The Mob Museum.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/17/140000579/misteri-pembunuhan-bugsy-siegel-masalah-kartel-atau-asmara-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke