Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Benteng Pertahanan Peninggalan Kesultanan Lingga

Letaknya yang cukup dekat dengan Selat Malaka, yang selalu sibuk dengan konflik perebutan kekuasaan oleh bangsa asing seperti Portugis dan Belanda, membuat kerajaan ini harus melengkapi wilayahnya dengan sistem pertahanan.

Benteng merupakan salah satu bangunan yang banyak didirikan untuk memperkuat sistem pertahanan keamanan Kesultanan Lingga.

Beberapa benteng peninggalan Kesultanan Lingga masih dapat dijumpai hingga kini. Berikut ini di antaranya.

Benteng Bukit Cening

Benteng Bukit Cening terletak di Kampung Seranggung, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Melansir disbud.kepriprov.go.id, benteng ini dibangun pada masa Sultan Mahmud Syah III (1761-1812) memerintah Lingga.

Sebagai benteng pertahanan, Benteng Bukit Cening dilengkapi dengan banyak meriam.

Meriam-meriam dari abad ke-18 tersebut hingga kini masih dapat ditemukan keberadaannya di reruntuhan benteng.

Benteng Kuala Daik

Benteng Kuala Daik berupa dinding yang terletak di tepi muara Sungai Daik, Kabupaten Lingga.

Letak benteng ini sangat strategis, yakni berada di pintu masuk ke pusat kota yang dapat dilalui dengan menggunakan kapal.

Sisa bangunan Benteng Kuala Daik saat ini hanya susunan batu yang menjorok ke laut.

Kerusakan benteng diakibatkan oleh gerusan air laut dan akibat pengendapan lumpur pada muara Sungai Daik.

Benteng di Pabean

Benteng ini berupa dinding tanah yang terletak di pusat Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga.

Kini kondisinya tidak beraturan, bahkan hampir rata dengan tanah akibat aktivitas penduduk di sekitarnya.

Menurut masyarakat setempat, lokasi benteng ini dulunya merupakan pabean yang bertugas di sekitar aliran Sungai Daik.

Di sekitar situs juga pernah ditemukan meriam yang saat ini diletakkan di alun-alun.

Benteng di Pulau Mepar

Di Pulau Mepar, tepatnya di wilayah Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, terdapat serangkaian bangunan benteng yang menghadap laut lepas.

Setidaknya terdapat lima bangunan benteng dari tanah yang dilengkapi dengan meriam.

Kini, kondisi benteng pada umumnya sudah rusak dan meriam-meriamya sudah dipindahkan.

Benteng di Pulau Penyengat

Sarana pertahanan di Pulau Penyengat terdiri dari Benteng Bukit Kursi, Benteng Bukit Tengah, dan Benteng Bukit Penggawa.

Benteng-benteng tersebut dilengkapi dengan parit-parit pertahanan dengan kedalaman sekitar tiga meter.

Menurut masyarakat setempat, benteng tersebut dibangun pada abad ke-18 untuk melindungi pusat kekuasaan Kesultanan Lingga yang kala itu berada di Kota Piring.

Referensi:

  • Balai Arkeologi Yogyakarta. (2013). Benteng Dulu, Kini dan Esok. Yogyakarta: Kepel Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/09/09/210000379/5-benteng-pertahanan-peninggalan-kesultanan-lingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke