Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Doa untuk Bangsa, Doa untuk Dunia

Dua imam Haram, Syekh Nawawi al-Bantani dan Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi dari negeri di bawah angin sana, negeri kepulauan, mengabdikan diri di masjid sini, hamba ikut berdoa.

Para ulama Nusantara memimpin umat, mengawal lahir dan kokohnya bangsa: Syekh Abdul Karim bin Amrullah, Syekhona Muhamamd Kholil bin Abdul Latief, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’arie, Syekh Sulaiman ar-Rasuli, KH Mas Abdurrahman bin Jamal, … dan para alim ulama pulau-pulau itu. Hamba berdoa.

Seluruh ulama Indonesia juga berdoa di sini, di hadapan rumah yang dibangun Nabi Ibrahim, mereka berdoa. Hambamu makmum.

Para pemimpin kita, Sukarno, Suharto, Habibie, Megawati, Abdurrahman Wahid, SBY, Joko Widodo semua pernah merapalkan doa di sini. Hamba mengikuti.

Para Menteri Agama RI, semuanya pernah memanjatkan permohonan di sini.
Menteri Agama kita, Gus Yaqut Cholil Qoumas, berdoa di hadapan Mu di rumah ini, hambamu mengamini sebagai makmum di belakang sini.

Negeri sini jauh dari Nusantara sana, tetapi engkau anugerahi para pemimpin kami ilham, inspirasi dan keajaiban.

Tahun 1908, 1912, 1924, 1926, 1928 dan puncaknya 1945 adalah tahun-tahun penting bagi bangsa kami, ulangilah semangat dan sinar tahun-tahun itu pada 2024.

Tahun-tahun itu berdirilah organisasi-organisasi yang membela kepentingan rakyat kecil di hadapan mahligai kolonialisme Belanda, Jepang, dan para elite sendiri yang menjadi bagian dari sistem.

Koran-koran yang menyuarakan jeritan kaum bawah berdiri. Pidato-pidato dibaca di hadapan pengadilan, kerumunan massa di lapangan, dan parlemen di Eropa dan Hindia Belanda.

Semangat kemerdekaan diwujudkan tindakan nyata dan dengan pengorbanan. Para pejuang turun di Medan menghadapi agresi, para diplomat berunding di meja-meja, rakyat memekikkan kemerdekaan.

Para pemimpin kami telah memberi tauladan untuk berdiri terdepan dalam banyak medan perjuangan. Bangsa kami kau anugerahi daya dalam melewati banyak cobaan dan ujian dari tahun revolusi hingga reformasi. Hambamu berdoa untuk bangsa.

Untuk menghadapi 2024 Pemilu nanti, ulangilah semangat-semangat itu. Ulangilah bunyi Proklamasi Sukarno.

Putarlah ulang ruh Pidato Sukarno saat Pancasila diucapkan. Hadirkanlah semangat beliau saat diadili di depan para hakim.

Ciptakan lagi semangat berunding Sukarno dengan Jepang demi proklamasi. Beri kami kesabaran Bung Hatta. Anugerahi kecerdikan Syahrir. Tuangkan kegigihan Sudirman pada kami.

Di rumah yang dibangun Nabi Ibrahim, Ka’bah ini, perkenankan hambamu turut berdoa.

Tahun 2024, lahirkanlah pemimpin seperti para pendahulu, seperti HOS Cokroaminoto, Agus Salim, Wahab Hasbullah, Maramis, Bagus Hadikusumo, Mas Mansur, Kasman Singodimejo... dan nama-nama lain.

Berilah petunjuk dan bimbinglah para pemimpin kami agar idealismenya seperti Plato dalam Republik-nya: bijak, adil, berani, serta menahan diri.

Berilah kebahagiaan dan keutamaan-keutamaan sikap dan moral sebagaimana dinasihatkan oleh filosof al-Farabi. Negara bahagia karena pemimpin dan rakyatnya taat nilai-nilai utama.

Berilah sifat itu untuk pemimpin dan rakyat. Hambamu bersimpuh untuk berdoa.

Tuhan, berilah watak kejujuran para pemimpin dan calon pemimpin kami. Nilai Asta Brata, delapan arah mata angin kebijakan, yang dinasihatkan oleh para raja, sultan, mahapatih, hulubalang dan segala pemimpin Nusantara masa lalu.

Bimbinglah pemimpin kami seperti kau anugerahi kejujuran dan keberanian Umar bin Khattab salah satu khalifah empat utama, bijak seperti Abdul Malik bin Marwan dari Umayyah, lurus seperti Umar bin Abdul Aziz dari Umayyah, visioner al-Mansur dari Abbasiyah, lapang dada seperti Salahuddin al-Ayyubi yang menjadikan musuh sebagai teman. Hambamu berdoa.

Tunjukkan jalan para rakyat Indonesia jalan kejujuran, kemuliaan dan kebahagiaan. Kokoh seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Gigih seperti Sultan Agung. Adil dan jujur seperti Malikussaleh. Pantang menyerah seperti Diponegoro. Rajin seperti Kartini.

Kemakmuran, pendidikan yang baik, kesehatan, kedamaian semoga menyelimuti negeri kami.

Tuhan, hambamu juga berdoa bagi dunia dan semua makhluk agar berbahagia.

Terima kasih, syukur kami haturkan kepadamu, kami semua diberi kesempatan hidup di planet bumi yang biru dan hijau: penuh air dan kehidupan.

Para ilmuwan kami belum menemukan dari miliaran bintang di galaksi, miliaran galaksi di alam raya, planet seperti bumi ini. Kami bersyukur engkau beri kami kesempatan hidup dalam planet yang kaya kehidupan dan keragaman.

Bantulah kami menjaga bumimu, merawat pohon-pohon, air, sungai, danau, dan gunung-gunung. Jumlah kami sebagai manusia terus bertambah, sementara tanah di bumi tidak meluas. Hutan-hutan kami tebang. Rumah dan gedung kami bangun.

Sawah-sawah kami keringkan. Sungai-sungai kami kotori dan ikan-ikan mati. Terumpu karang di laut memutih. Ampunilah hamba-hambamu. Beri kami kekuatan menjaga anugerahmu, bumi ini.

Berilah dunia ini perdamaian, para pemimpinnya agar menahan diri dan berunding satu sama lainnya.

Hentikan semua perang dan konflik. Rakyat dari segala bangsa menjadi sahabat dan saling mengunjungi dengan senyum dan sapa.

Anugerahi para pemimpin negara, ilmuwan dan pemimpin agama kesempatan mencari solusi-solusi.

Tunjukkan solusi atas persoalan-persoalan di dunia ini, bahagia semua rupa bangsa, segala iman dan agama.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/06/070000679/doa-untuk-bangsa-doa-untuk-dunia

Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke