Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Perang Terbesar Umat Islam

Mulai dari setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah hingga sang Rasul wafat pada 632 M.

Sepanjang tahun itu, ada 5 perang terbesar umat Islam, yaitu:

  • Perang Badar
  • Perang Uhud
  • Padar Khandaq
  • Perang Mu’tah
  • Fathu Mekkah

Perang Badar

Perang Badar adalah perang besar pertama yang dialami oleh kaum Muslim setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah pada 622 M.

Alasan Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah pada saat itu adalah untuk menghindari konflik dengan kaum kafir Quraisy.

Namun, setelah pergi ke Madinah, kaum kafir Quraisy ternyata tetap menyerang kaum Muslimin sehingga terjadilah Perang Badar.

Di bawah pimpinan Kurz bin Habbab Al-Fihri, kaum Quraisy memprovokasi kaum Musyrikin lainnya untuk menyerang, meneror, dan menguasai harta benda milik kaum Muslimin yang ada di Madinah.

Menanggapi hal ini, kaum Muslimin memutuskan untuk melawan kaum kafir Quraisy dengan mengerahkan pasukan kecil berjumlah lebih dari 300 orang.

Sementara itu, kaum kafir Quraisy mengirim pasukan sebanyak 1.000 orang.

Kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy pun bertempur habis-habisan selama sekitar dua jam.

Pada akhirnya, kaum kafir Quraisy berhasil dikalahkan setelah kaum Muslimin menghancurkan barisan pertahanan mereka.

Perang Uhud

Setelah kaum kafir Quraisy kalah dalam Perang Badar.

Mereka memutuskan untuk melakukan aksi balas dendam dalam pertempuran selanjutnya yang dikenal sebagai Perang Uhud.

Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga hijriah atau sekitar Maret 625 M.
Dalam perang ini, pasukan kaum Muslimin mengerahkan sebanyak 700 orang, sedangkan pasukan lawan mencapai 3.000 orang.

Selama Perang Uhud terjadi, kaum kafir Quraisy melakukan berbagai bentuk intimidasi dan diskriminasi.

Selain itu, mereka juga mempropagandakan gerakan anti-Islam.

Pada akhirnya, karena kaum Muslimin kalah jumlah, Perang Uhud dimenangkan oleh pihak kaum kafir Quraisy.

Perang Khandaq

Selanjutnya adalah Perang Khandaq yang merupakan perang antara umat Muslim melawan persekutuan besar kaum Yahudi dan Quraisy.

Perang Khandaq terjadi pada 627 M.

Nama lain dari Perang Khandaq adalah Perang Ahzab, yang menurut bahasa khandaq berarti parit, sedangkan ahzab bermakna beberapa golongan.

Dinamai sebagai Perang Khandaq karena dalam perang ini parit menjadi pertahanan umat Muslim.

Adapun penyebab terjadinya Perang Khandaq adalah:

Kaum Yahudi dan kaum kafir Quraisy khawatir karena eksistensi ajaran mereka
Kaum Ghathafan ingin kembali menguasai perdagangan di wilayah Kota Madinah
Keinginan pasukan Sekutu (Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, kaum Quraisy) untuk membalaskan dendam akibat kekalahan dalam perang-perang sebelumnya

Perang ini tidak sampai terjadi pertempuran, melainkan hanya pengepungan selama 27 hari.

Perang Khandaq baru berakhir setelah pasukan Sekutu gagal melewati parit yang dibuat oleh umat Islam.

Pada akhirnya, pihak Sekutu memutuskan untuk mundur.

Perang Mu’tah

Perang terbesar umat Islam yang keempat adalah Perang Mu’tah.

Perang Mu’tah adalah peperangan kaum Muslim melawan pasukan kekaisaran Bizantium Romawi Timur.

Perang Mu’tah terjadi pada bulan Jumadil Awal 8 Hijriah atau 629 M.

Terjadinya Perang Mu’tah disebabkan oleh pembunuhan sejumlah umat Islam yang dilakukan oleh penguasa wilayah Syam.

Pada masa itu, Syam termasuk dalam wilayah dari Bizantium Romawi Timur.

Melihat tindakan dari penguasa Syam dan Bizantium yang sewenang-wenang, Nabi Muhammad memutuskan untuk melakukan serangan pertama kepada Byzantium Romawi Timur.

Selain itu, penyerangan ini juga bertujuan untuk penyebaran dan dakwah Islam di luar Jazirah Arab.

Dalam serangan pertama ini, Nabi Muhammad mengirim pasukan sebanyak 3.000 orang.

Pasukan ini merupakan pasukan terbesar yang pernah dikirim Nabi Muhammad.

Menanggapi hal ini, Heraklius sebagai kaisar tertinggi Byzantium Romawi mengirim 200.000 pasukan, yang di mana 100.000 nya terdiri dari tentara Byzantium Romawi Timur dan 100.000 lainnya dari kaum musyrik Arab.

Pertempuran di antara keduanya pun berlangsung sangat sengit.

Meskipun kaum Muslimin berjumlah jauh lebih sedikit, mereka berhasil membuat pasukan Byzantium Romawi kewalahan.

Bahkan pada akhirnya, pasukan Byzantium memutuskan untuk mundur.

Fathu Mekkah

Fathu Mekkah adalah upaya pembebasan Kota Mekkah dari umat Islam.

Peristiwa ini juga dikenal sebagai Pembebasan Mekkah, yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy.

Fathu Mekkah sendiri terjadi pada bulan Ramadan tahun 8 Hijriah. Namun, ada juga yang meyakini bahwa Fathu Mekkah terjadi pada 630 M.

Adapun penyebab terjadinya Fathu Mekkah adalah pengkhianatan kaum kafir Quraisy terhadap Perjanjian Hudaibiyah yang disepakati pada 6 Hijriah.

Salah satu isi dari perjanjian itu menyatakan bahwa umat Muslim dan kafir Quraisy mengadakan gencatan senjata selama sepuluh tahun.

Namun, kaum kafir Quraisy melanggarnya dengan membantu Bani Bakr menyerang dan membantai Bani Khuza’ah, sekutu umat Islam.

Menindaklanjuti peristiwa ini, kaum Quraisy mengutus Abu Sufyan untuk menemui Nabi Muhammad guna memperbarui perjanjian, tetapi ditolak.

Justru Nabi Muhammad mempersiapkan pasukannya yang mencapai 10.000 orang untuk menaklukkan Mekkah.

Nabi Muhammad pun segera memerintahkan untuk menghancurkan 360 berhala yang ada di Kabah dan sekitarnya.

Meskipun kaum kafir sering berniat mencelakai Nabi Muhammad, Rasulullah justru memerdekakan mereka.

Bahkan Nabi Muhammad menjanjikan ampunan Allah terhadap siapa saja yang bertaubat masuk Islam.

Mendengar hal itu, kaum kafir Quraisy kemudian berbondong-bondong masuk Islam

Referensi:

  • Haylamaz, Rasyid. (2016). Mentari Kasih Sayang Rasulullah SAW yang Meluluhkan Kebekuan Hati. Jakarta: Republika Penerbit.
  • Maulidya, Hanatul Ula. (2022). Sang Panglima Tak Terkalahkan Khalid bin Walid. Surabaya: Media Edukasi Creative.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/27/160000379/5-perang-terbesar-umat-islam-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke