Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sultan Mahmud II: Pemikiran dan Perannya dalam Pembaharuan Islam

Lahirnya periode abad modern ini dilatarbelakangi oleh kondisi bumi Islam yang kala itu ditekan oleh Eropa karena keterbelakangannya dalam segala bidang.

Upaya agar dapat keluar dari tekanan tersebut yaitu melalui reformasi atau pembaharuan cara pandang Islam yang sudah kuno menuju modern.

Pembaharu Islam kala itu mulai mereformasi tatanan sosial, politik, pendidikan, dan ekonomi sebagaimana yang dikenal saat ini.

Tokoh-tokoh pembaharuan tersebut salah satunya adalah Sultan Mahmud II.

Riwayat Hidup

Mahmud II dilahirkan pada 20 Juli 1784 di Turki dan wafat pada 1839, merupakan putra dari Abdul Hartid I, Sultan Turki ke 26.

Ia mendapat pendidikan yang beragam mulai dari pendidikan agama, ilmu pemerintahan, sejarah, sastera Arab, Persia, dan Turki.

Sebelum ia terlibat dalam pemerintahan di Turki, ia telah terlibat dalam beberapa konflik dengan penguasa Turki yang tak lain adalah saudara tirinya sendiri, yaitu Mustafa IV.

Salah satunya adalah bagaimana ia bersama kawan-kawannya menyusun rencana pemberontakan terhadap pemerintah karena akan mengeksekusi Selim III.

Pemberontakan lainnya yang menjadi akhir dari otoriter Mustafa IV terjadi pada tahun 1808 yang kemudian diangkatnya Sultan Mahmud II.

Ia banyak menghabiskan hidupnya dan melancarkan pembaharuannya ketika menjabat sebagai pemimpin Turki sejak usia 24 tahun.

Pemikiran Pembaharu Sultan Mahmud II

Sultan Mahmud II lebih banyak memfokuskan pembaharuan dalam bidang politik pemerintahan yang condong mengadopsi gaya Barat.

Baginya, sistem pemerintahan yang diterapkan Turki kala itu sudah tidak memadai untuk menjawab segala tantangan. Ia mendambakan pemerintahan model demokrasi Barat.

Tidak hanya itu, ia juga tidak sependapat dengan budaya aristokrasi yang telah mengakar dalam kesultanan Turki. Ia menginginkan tidak adanya sekat antara penguasa dan rakyat.

Untuk memaksimalkan pembaharuan ia melayangkan sebuah pemikiran untuk pendirian lembaga hukum sekuler namun tidak mematikan lembaga hukum syariat.

Dalam bidang pendidikan, Sultan Mahmud II menginginkan adanya reformasi sistem pendidikan yang terbuka terhadap keilmuan Eropa.

Kendati demikian ia juga menegaskan bahwasannya keilmuan Eropa diserap tanpa memalingkan religiusitas Islam.

Gerakan

Sebagaimana disinggung di awal, ia banyak bergerak melalui pemerintahannya ketika ia mulai berkuasa sebagai pemimpin Turki.

Gebrakan awal ketika ia diangkat adalah membenahi internal pemerintahan guna menciptakan stabilitas politik negara dengan cara menghapus atau menambah instansi.

Gebrakan awal ini dianggap sebagai gerakan pembaharuan yang radikal, sebab ia benar-benar menghancurkan kekuatan-kekuatan yang menolak adanya pembaharuan.

Salah satu lembaga yang menjadi keradikala gerakannya adalah Yenisseri, sebuah lembaga militer anak muda yang dinilai menentang gerakan pembaharuan sultan.

Dalam bidang sosial dan politik, tradisi aristokrasi diberantas dan menuntut rakyat untuk mengubah pakaian tradisionalnya menjadi pakaian ala barat.

Lembaga pendidikan yang kala itu berkutat pada keislaman dan dinilai kurang memadai untuk menunjang perubahan zaman, direformasi melalui pendirian lembaga lainnya.

Ia mendirikan madrasah Mekteb-i A'rif yaitu sekolah pengetahuan umum, dan Mekteb-i Ulum-u Edebiye, yaitu sekolah sastera.

Kedua lembaga itu diajarkan bahasa-bahasa asing, matematika, geografi, ilmu politik dan pemerintahan, dan disiplin ilmu lainnya.

Madrasah pertama ditujukan untuk mencetak pegawai pemerintahan, sedangkan madrasah kedua untuk mencetak penerjemah.

Untuk menegaskan haluan modernisasinya, ia mendirikan sebuah surat kabar bernama Takvim-i Vekayi. Surat kabar ini mulanya untuk siaran resmi pemerintah, namun lambat laun menjadi media penguatan kesadaran pembaharuannya pada masyarakat.

Referensi:

  • Siregar, E. (2015). Ibrahuim Mutafarrika dan Sultan Mahmud II (Modernisme Islam Awal Di Turki). Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, 18(1), 34-43.
 

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/21/080000079/sultan-mahmud-ii--pemikiran-dan-perannya-dalam-pembaharuan-islam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke