Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Hubungan Indonesia dan Israel

Hubungan bilateral adalah jenis hubungan yang melibatkan dua pihak.

Biasanya, hubungan ini digunakan untuk menyebut hubungan yang melibatkan dua negara, khususnya di bidang politik, budaya, dan ekonomi.

Salah satu penyebab Indonesia tidak ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Israel karena sangat menjunjung tinggi kemerdekaan.

Hal ini kemudian menjadi landasan komitmen yang kuat bagi Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Lantas, bagaimana sejarah hubungan Indonesia dan Israel?

Hubungan bilateral Indonesia-Israel

Israel adalah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan gurun pasir Sinai.

Berdirinya negara Israel diawali dengan Resolusi Majelis Umum PBB pada 29 November 1947 yang berisi pemisahan wilayah Palestina menjadi dua.

Resolusi ini kemudian dikenal dengan nama Resolusi 181.

Lebih lanjut, kemerdekaan Israel dianggap sebagai bencana besar bagi masyarakat Palestina karena terusir dari wilayah teritorial yang sudah diduduki selama ini.

Menindaklanjuti situasi ini, Indonesia pun ikut memberi kecaman kepada Israel yang sudah melanggar nilai-nilai kemanusiaan dengan menindas masyarakat Palestina.

Sejak Indonesia dan Israel merdeka, Indonesia sampai saat ini tidak ingin menjalin hubungan diplomatik dengan negara itu.

Kebijakan ini diambil sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

Kendati begitu, Israel terus menunjukkan usahanya untuk menarik perhatian Indonesia dengan harapan dapat menjalin hubungan diplomatik.

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Sunarko juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina sama halnya seperti penjajahan.

Hal ini sangat tidak sesuai dengan isi dari Pembukaan UUD 1945 berbunyi, "bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan". 

Dalam hal ini, Indonesia sangat berkomitmen untuk selalu ikut serta dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia, termasuk menghadapi konflik Israel-Palestina.

Indonesia menolak hubungan diplomatik dengan Israel

Pada 2016, Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo secara terang-terangan menolak pernyataan terkait kontak hubungan diplomatik rahasia yang dilakukan dengan Israel.

Bantahan yang disampaikan Retno Marsudi pun mendapat dukungan dari Arrmanatha Nassir selaku Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Alasan kuat Indonesia menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel adalah karena keberpihakan Indonesia untuk mendukung Palestina dalam konflik tersebut.

Hal ini juga dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya ketika menghadiri pertemuan organisasi negara-negara Islam (OKI) pada 2016, yang berbunyi:

" Sebagai bagian dari masyarakat internasional, Israel harus segera menghentikan aktivitas dan kebijakan ilegalnya di wilayah pendudukan. Indonesia dan dunia Islam siap melakukan langkah konkret untuk terus mendesak Israel mengakhiri penjajahannya atas Palestina dan menghentikan kesewenang-wenangan di Al Quds Al Sharif".

Meskipun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi kedua negara memiliki hubungan tidak resmi meliputi hubungan dagang, pariwisata, dan keamanan.

Menurut data tahun 2020, nilai ekspor Indonesia ke Israel sebesar 157,53 juta US dolar atau sekitar Rp 2,27 triliun.

Referensi:

  • Rahmadanty, Vivi. (2020). Alasan Di balik Kegigihan Israel Menjalin Hubungan. Universitas Airlangga.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/30/110000479/sejarah-hubungan-indonesia-dan-israel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke