Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Muasal Kaki Lima, ada Utak-atik Bahasa

KOMPAS.com - Kaki lima adalah sebutan bagi pedagang yang menggelar jualannya di trotoar, tempet keberadaan pejalan kaki.

Muasal kaki lima sedikitnya berasal dari dua sumber cerita.

Pertama, kaki lima berasal dari penamaan jumlah kaki pedagang dan keranjang pikulan beserta alat pemikulnya.

Pada masa itu, sekitar 1800-an, pedagang memikul dua keranjang berisi barang jualannya ke mana-mana dengan berjalan kaki.

Kaki pedagang dihitung dua.

alat pemikul dihitung satu.

Dua keranjang yang dipikul dihitung punya dua kaki.

Waktu itu, para pedagabg belum mengenal gerobak dorong.

Kaki lima

Sumber literatur di laman Kompas.com edisi 28 Desember 2022 menyebut bahwa pedagang kaki lima menjual berbagai macam barang.

Pendek kata, pedagang kaki lima menjual makanan hingga barang bekas.

Kedua, frasa "kaki lima" merujuk pada kebijakan Gubernur Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles pada 1863.

Kala itu, Raffles melakukan revitalisasi trotoar yang memberi ruang bagi para pedagang.

Salah satunya adalah dengan penataan ruang petak untuk pedagang berukuran lima kaki (five feet).

Satu kaki adalah 30 cm.

Frasa "kaki lima" sejatinya bisa dipandang sebagai utak-atik bahasa.

Dalam hal ini, Bahasa Melayu, saat Raffles berkuasa.

Di dalam Bahasa Melayu ada komposisi membuat frasa dengan kata keterangan mengawali objek.

Alhasil, terjemahannya menjadi "kaki lima" bukan "lima kaki".

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/26/223301979/muasal-kaki-lima-ada-utak-atik-bahasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke